Suma.id: Pemilihan Presiden oleh parlemen di Irak telah berlangsung pada Kamis,13 Oktober 2022, dan hasilnya, Abdul Latif Rashid terpilih sebagai Presiden yang diharapkan membawa negeri itu keluar dari krisis politik yang terjadi satu tahun terakhir.
Pemungutan suara tersebut menjadi upaya keempat Irak membentuk pemerintahan baru tahun ini. Dalam pemilihan presiden tersebut, Partai Demokrat Kurdistan (KDP) mengusulkan Abdul Latif Rashid yang mengalahkan jagoan dari Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK), Barham Saleh.
“Hasil dari pemungutan suara itu memenangkan Rashid dengan 160 suara melawan 99 suara yang dimiliki Saleh,” ungkap laporan AFP.
Persaingan antara Rashid dan Saleh meningkatkan tensi politik di antara kedua partai yang pernah terlibat dalam perang saudara pada 1990an. Rashid terkenal sebagai politikus veteran Kurdi yang akomodatif dan kompromi.
Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Sumber Daya Air pada 2003 hingga 2010. Tak hanya itu, Rashid juga pernah ditunjuk sebagai Penasihat Presiden.
Pemungutan suara itu berlangsung di Zona Hijau Baghdad. Selama pemungutan suara, beberapa roket diluncurkan ke Zona Hijau yang menyebabkan lima orang terluka.
Selain Rashid, Politikus syiah Mohammed Shia Al-Sudani langsung ditunjuk sebagai Perdana Menteri dengan tugas utama mendamaikan faksi Syiah. Ia akan membentuk pemerintahan yang selama satu tahun terakhir mengalami kebuntuan.
Al-Sudani menggantikan Perdana Menteri sementara Mustafa Al-Kadhemi. Sesuai dengan peraturan pembagian kekuasaan di Irak, kursi kepresidenan akan diberikan kepada kelompok Kurdi. Sedangkan posisi perdana menteri diberikan kepada kelompok Syiah, sementara ketua parlemen dipegang oleh kelompok Sunni.