Suma.id: Kosongnya stok obat-obatan untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan di Kota Palembang, Sumatra Selatan berimbas pada meningkatnya kasus hewan ternak yang terdampak PMK di kota tersebut.
“Ketersediaan obat-obatan PMK hewan ternak ini memang sedang kekurangan dan banyak yang kosong. Sehingga banyak peternak kesulitan untuk mendapat obat PMK itu,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Palembang, Sayuti, Senin, 13 Juni 2022.
Sayuti mengatakan kekurangan obat PMK ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Palembang, melainkan juga dialami oleh kota lainnya. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI untuk meminta stok obat PMK.
“Kekurangan obat PMK ini mungkin banyak stok obat itu dialihkan ke tempat yang lain yang lebih dahulu terkena dampak,” jelasnya.
Dia menjelaskan saat ini kasus sapi yang terpapar di Palembang terus mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Pihaknya mengimbau para peternak untuk melakukan upaya pencegahan serta penanganan mandiri dengan menggunakan obat seperti paracetamol.
“Peternak juga diminta rutin membersikan kandang hewan dan menghentikan sementara kedatangan hewan ternak dari provinsi lain di Sumsel untuk mencegah kasus PMK baru,” ujarnya dia.














