Suma.id: Meski pemerintah telah membuka ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya, namun hingga hari ini harga tandan buah segar kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu masih rendah. Anjloknya harga kelapa sawit membuat para petani merugi karena tidak sebanding dengan biaya perawatan berupa pupuk dan upah petani.
Para petani mangaku harga beli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sebelum adanya larangan ekspor CPO dan produk turunannya sempat menyentuh harga Rp3.100 per kilogram. Namun saat ini, harga beli hanya Rp500 hingga Rp1.200 per kilogram, Selasa, 24 Mei 2022.
Meskipun pemerintah telah mengumumkan telah membuka kembali ekspor CPO dan produk turunan lainnya, namun hal tersebut diakui belum langsung berdampak kepada para petani. Saat ini antrean truk pembawa tandan buah segar kelapa sawit masih terlihat di sejumlah pabrik kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Seperti di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Seluma.
Pemerintah Provinsi Bengkulu sebelumnya telah melakukan rapat bersama dengan para kalangan pengusaha petani sawit, bupati, dan Wali Kota Bengkulu. Dalam rapat tersebut telah disepakati untuk harga beli tandan buah segar kelapa sawit di tingkat pabrik menjadi Rp2.800 per kilogram. Namun demikian, perusahaan CPO diberi toleransi dengan membeli sawit dari petani dengan selisih sekitar 5% dari harga yang ditetapkan menjadi Rp2.675 per kilogram.