Suma.id: Kesenjangan antara kompetensi lulusan SMK/SMA dengan kebutuhan di dunia kerja dalam bidang soft kill dan hard skill masih lemah. Hal ini dapat dilihat dalam penyerapan tenaga kerja yang masih rendah di dunia usaha dan industri yang semakin berkembang.
Beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di tiga Kabupaten mendeklarasikan Gerakan Sekolah Kompeten (GSK). Tujuannya untuk lebih mempersiapkan tenaga lulusan SMK yang handal, terampil dan siap kerja sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan.
Pencanangan Gerakan Sekolah Kompeten yang digagas LPP Aero Astra Akademia Tulangbawang telah dilaksanakan pada pertengahan November lalu. GSK sendiri bertujuan menyiapkan Tenaga kerja yang berdaya saing dan terampil yang dilahirkan dari pendidikan dan pelatihan vokasi bermutu serta relevan dengan tuntutan dunia usaha dan industri (DUDI) saat ini.
GSK ini ternyata mendapat respons positif dari kepala sekolah SMK di kabupaten yakni Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Way Kanan. Juga mendapat dukungan dari dinas dan instansi terkait seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabuaten Tulangbawang.
“Kami mensupport ide dan gagasan gerakan sekolah kompeten, diharapkan bisa menjadi sinergi yang baik di dalam menghasilkan lulusan SMK/SMA yang terampil dan andal,” kata Juhardi, Kabid Pelatihan Disnaker dan Transmigrasi Tulangbawang, dalam rilisnya, Jumat, 26 November 2021.
Sementara itu Alexander Denny Primawawan dari LPP aero Astra Akademia, menyebut pihaknya menjembatani penyelenggaraan berbagai kegiatan ketrampilan dan kursus bagi peserta didik seperti sektor perhotelan, pariwisata, wirausaha, sektor otomotif, dan perbengkelan.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMK Kabupaten Way Kanan, Subuh Kurniawan, mengatakan Gerakan Sekolah Kompeten adalah suatu keharusan untuk mempersiapkan anak didik siap kerja di industri. Aanya GSK diharapkan siswa kami juga memiliki ketrampilan lain untuk berwira usaha mandiri.
“SMK sebagai pendidikan vokasi sangat mendukung adanya gerakan sekolah kompetensi dan ini bisa bersinergi dengan pendidikan yang selama ini sudah ada,” kata Nurul Huda, Ketua MKKS SMK Kabupaten Mesuji.