Suma.id: Permintaan daging sapi di Kota Palembang mengalami peningkatan menjelang Idulfitri. Dalam sehari, jumlah sapi yang di potong di Rumah Potong Hewan (RPH) Palembang mencapai 45 ekor saat H-7 lebaran.
“Jika hari biasa normalnya pemotongan sapi hanya 20 ekor saja di RPH. Tapi saat H-7 lebaran seperti sekarang bisa 45 ekor. Jika mendekati H-2 lebaran kami prediksi bisa 100 ekor lebih yang di potong di RPH,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Palembang, Sayuti, Sabtu, 8 Mei 2021.
Sayuti mengatakan, jumlah permintaan daging sapi itu bisa lebih tinggi lantaran pihaknya belum menghitung jumlah sapi yang dipotong di tempat lain, tetapi di jual di Palembang.
“Permintaan daging sapi segar meningkat jelang Idulfitri karena masyarakat lebih memilih daging yang masih segar untuk lebaran,” ujarnya.
Sedangkan untuk harga daging sapi, lanjut Sayuti, pihaknya mengakui bahwa saat ini mengalami peningkatan menjadi Rp140 ribu per kilogram. Normalnya, harga daging sapi hanya Rp125 ribu per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi itu disebabkan harga sapi dari pengusaha importir di Lampung sudah naik, permintaan tinggi, dan barang terbatas otomatis harga naik.
“Barang dari Australia ada hambatan (karena bencana dan lain sebagainya). Sementara permintaan daging sapi juga meningkat di Tiongkok karena pandemi covid-19,” jelasnya.
Meskipun harga daging sapi naik, pihaknya memastikan stok daging sapi di pasaran masih aman. Apalagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Bulog mengadakan operasi pasar untuk menekan harga dengan mengandeng distributor berupa daging sapi beku.
“Daging sapi beku ini penjualnya sudah banyak, dan mudah ditemukan. Harganya juga jauh lebih murah, jika harga daging sapi segar sekarang Rp140 ribu per kilogram, maka daging sapi beku Rp87 ribu per kilogram,” katanya.