Suma.id: Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur bersama Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) melepasliar tiga orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan di Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, BKSDA Kaltim menyebutkan setelah hampir satu tahun tidak melakukan kegiatan pelepasliaran karena kewaspadaan terhadap kondisi pandemi global covid-19, kini kembali dilaksanakan pelepasliaran tiga individu orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan di Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan penerapan adaptasi dan protokol yang lebih ketat, pada Rabu (17/2).
Ketiga orangutan tersebut terdiri dari dua orangutan jantan bernama Freet (27) dan Juve (25), serta seekor orangutan betina bernama Britney (28).
Kepala BKSDA Kaltim Sunandar Trigunajasa mengatakan pemerintah melakukan upaya yang serius dalam melakukan pencegahan penyebaran wabah covid-19. Hal tersebut dilakukan tidak hanya dalam lingkup masyarakat tetapi juga dalam konteks kegiatan konservasi keanekaragaman hayati melalui berbagai kebijakan yang terperinci sampai pada tataran teknis.
Implementasi kebijakan tersebut dilaksanakan tidak hanya untuk satwa-satwa yang berada di lembaga-lembaga konservasi. Namun, sampai pada upaya untuk melindungi dan menyelamatkan satwa-satwa liar yang berada di alam dari segala potensi untuk terpapar wabah tersebut.
“Kami bersyukur karena kondisi ini dapat kami adaptasi bersama dengan rekan-rekan di Yayasan BOS dengan mengembangkan inovasi yang tidak saja mencakup proses rehabilitasi. Tapi juga mengembangkan protokol baru dalam mencegah penyebaran covid-19 dalam kegiatan-kegiatan konservasi orangutan. Kami memang tidak bisa berhenti dalam melaksanakan tugas ini dalam kondisi apapun, yang dapat kami lakukan adalah terus berinovasi, beradaptasi terhadap kondisi dan berjalan terus,” kata Sunandar.
Sunandar menjelaskan masa jeda selama hampir setahun tidak melaksanakan pelepasliaran, tetap dipergunakan dengan baik untuk secara bersama-sama menyusun dan mematangkan protokol baru pelaksanaan kegiatan di tengah pandemi dan menyesuaikan dengan berbagai kebijakan dari pemerintah. Langkah-langkah tersebut diambil untuk siap bergerak aktif melanjutkan aksi penyelamatan satwa liar dilindungi tersebut.
Selain itu pada Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja dilakukan tes berkala bagi para staf dan memastikan semua staf yang berinteraksi dengan orangutan aman dari covid-19. Begitu pula dengan orangutan yang akan ditranslokasikan ke luar pusat rehabilitasi. (ANT)