Bandar Lampung, suma.id — Korika Chat (KChat), platform kecerdasan buatan (AI) generatif karya anak bangsa, resmi diluncurkan pada gelaran 5th Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2025 di Jakarta. Kehadiran KChat menjadi langkah strategis dalam memperkuat kedaulatan digital Indonesia sekaligus mendorong percepatan adopsi teknologi AI di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, hingga UMKM.
Membangun Fondasi AI Lokal melalui Kolaborasi
Dikembangkan oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) bersama Datasaur AI, KChat mengedepankan prinsip privacy-first dan bersifat open-source. Platform ini dirancang untuk mendukung transformasi digital yang aman, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan nasional. KChat memungkinkan berbagai pihak, seperti instansi pemerintah, BUMN, dan pelaku UMKM, untuk mengintegrasikan solusi AI yang dapat dipercaya.
Hammam Riza, Presiden Korika, menyatakan bahwa KChat merupakan wujud nyata dari kemampuan Indonesia dalam menciptakan teknologi AI bertaraf global yang tetap relevan dengan konteks lokal. Platform ini mendukung implementasi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA), yang bertujuan mempercepat digitalisasi dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor.
Keunggulan KChat: Privasi dan Fleksibilitas
Salah satu keunggulan utama KChat adalah fokus pada keamanan dan privasi data. Platform ini memungkinkan data pengguna disimpan di server klien, baik dalam bentuk server fisik, Virtual Private Cloud (VPC), maupun layanan cloud lainnya. Dengan pendekatan open-source, KChat menawarkan transparansi dan fleksibilitas tinggi, menjadikannya solusi ideal untuk organisasi berbagai skala.
KChat juga mendukung teknologi multi-LLM (Large Language Models), opsi kustomisasi white-label, serta model bisnis berbasis lisensi yang dapat disesuaikan. Fitur ini memastikan perusahaan dapat mengadopsi AI sesuai kebutuhan tanpa mengorbankan keamanan data.
Fitur Unggulan dan Penerapan KChat
KChat bukan sekadar chatbot, tetapi juga agen AI canggih yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi lain untuk berbagai fungsi. Beberapa penerapan KChat meliputi:
- Layanan Publik: Mempercepat respons birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
- Dukungan Pelanggan: Memberikan jawaban konsisten untuk kebutuhan customer support perusahaan.
- Riset dan Analisis: Mendukung business intelligence dengan analisis data yang lebih cepat dan akurat.
- Otomasi Bisnis: Mengoptimalkan alur kerja di berbagai industri.
Bagi karyawan, KChat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi manajemen pengetahuan. Proses implementasinya pun cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu, sehingga organisasi dapat segera memanfaatkan teknologi AI.
Peta Jalan KChat Menuju Masa Depan
Pada tahun 2025, KChat akan memperkenalkan antarmuka drag-and-drop yang memudahkan pengguna tanpa keahlian teknis untuk merancang agen AI. Selain itu, berbagai template siap pakai akan tersedia untuk kebutuhan sektor publik dan swasta.
Memasuki tahun 2026, KChat akan menghadirkan fitur percakapan real-time berbasis teks dan suara, menjadikannya asisten virtual yang lebih interaktif dan intuitif. Oskar Riandi, Sekretaris Jenderal Korika, menegaskan bahwa KChat akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem AI global.
Kesimpulan
Korika Chat (KChat) menjadi bukti komitmen Indonesia untuk membangun kedaulatan digital melalui teknologi AI lokal. Dengan pendekatan privacy-first, sifat open-source, serta kemampuan mendukung berbagai kebutuhan bisnis, KChat berpotensi menjadi tulang punggung adopsi AI di Indonesia. Dari BUMN hingga UMKM, platform ini menawarkan solusi AI bertaraf dunia yang relevan dengan konteks lokal, memperkuat daya saing Indonesia di panggung global.









