Suma.id: Anak-anak biasanya menyukai berbagai makanan, termasuk junk food. Padahal, makanan cepat saji itu seharusnya dijauhi dari si kecil.
Dr. Damar Upahita dalam Hellosehat, menjelaskan junk food saat ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, baik dewasa maupun anak-anak. Sebab, junk food sebagai makanan cepat tanpa proses yang rumit. Hanya saja, persoalan nutrisinya tidak dapat terjamin.
Makin banyaknya suguhan lezat yang tersedia dengan cara yang cepat itu dapat membuat asupan nutrisi berkurang drastis.
BACA JUGA: Jenis dan Tips Memilih Game Edukatif Anak-anak di HP
Dokter itu pun mengingatkan agar sedari dini anak dijauhi junk food. Sebab, jenis makanan itu memiliki empat efek yang dapat muncul jika terus dibiarkan, antara lain:
Berbahaya untuk kesehatan usus
Usus memiliki bakteri yang jumlahnya di dalamnya tak terhitung. Hal itu membantu tubuh tetap sehat karena melawan bakteri jahat yang tidak diinginkan masuk ke dalam tubuh dan membantu berbagai fungsi tubuh lainnya.
BACA JUGA: Penyebab Kaki X dan O pada Anak, Akibat Dibedong?
Sementara, junk food justru membahayakan usus sehingga harus dihindari. Terutama anak-anak yang perlu memiliki kesehatan usus dan kekebalan tubuh yang kuat.
Berdampak pada energi dan fokus
Pola makan anak ternyata berpengaruh terhadap kebiasaan belajarnya. Junk food dan makanan tinggi gula bisa menurunkan tingkat energi dan konsentrasi berkelanjutan.
BACA JUGA: 5 Sifat yang Diturunkan Ibu ke Anak
Sementara anak-anak dalam rentang usia sekolah harus sangat fokus dan bersemangat. Pada masa itu, anak yang tidak terbiasa untuk pola hidup sehat dengan makan makanan cepat saji sangat merugikan perkembangan holistik.
Lemak jahat
Junk food mengandung lemak trans buatan di dalamnya karena terdapat minyak nabati terhidrogenasi. Lemak itu bisa memunculkan efek berbahaya, seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung.
Bisa terjadi obesitas
Berdasarkan artikel di Healthshots, studi pada 2004 di Pediatrics menyebutkan konsumsi makanan cepat saji membuat anak-anak memiliki sejumlah masalah kesehatan, seperti risiko obesitas.
Sebuah jurnal Nature Neuroscience pada 2010 juga mencatat makanan berkalori tinggi dapat membuat ketagihan. Begitu pula anak-anak yang hanya sesekali makan makanan cepat saji bisa kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Atas beberapa alasan itu, sebaiknya para orang tua tidak lagi membiarkan Si Kecil untuk makan makanan cepat saji. Ibu sebaiknya membuatkan makanan sehat sendiri demi mempertahankan nutrisi yang baik selama masa pertumbuhan anak.