Suma.id: Olahraga saat masa menstruasi baik untuk kesehatan. American College of Obstetricians and Gynaecologists, menyebutkan rutinitas olahraga yang seimbang selama menstruasi sangat penting bagi wanita untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Untuk itu, penting sekali untuk tetap melakukan aktivitas fisik kala mengalami menstruasi. Dr. Parinita Kalita, Konsultan Senior Obstetri dan Ginekologi, di Max Super Speciality Hospital, Patparganj, New Delhi, mengatakan olahraga selama siklus menstruasi merangsang pelepasan endorfin, mengurangi perubahan suasana hati, dan meredakan stres.
Memprioritaskan olahraga selama fase itu dapat membantu wanita membangun keseimbangan tubuh yang harmonis. Selain itu, membangun rutinitas kebugaran yang konsisten sepanjang masa tersebut.
BACA JUGA: Cara Membuat Rambut Wangi Sepanjang Hari, Lakukan Ini
Namun, ternyata tidak semua gerakan olahraga baik saat menstruasi berlangsung. Sebab, ada pula jenis aktivitas fisik yang terlarang untuk dilakukan saat menstruasi.
Angkat besi berat
Mengangkat beban berat dapat menyebabkan ketegangan berlebihan pada area perut. Hal itu berpotensi memperparah kram. Menyesuaikan intensitas latihan angkat beban pun memiliki beberapa cara agar tidak salah, yakni:
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Kandungan Makanan Ibu Hamil yang Sehat
– Memilih bobot yang lebih ringan dengan pengulangan yang lebih tinggi.
– Berfokus pada latihan penguatan untuk kelompok otot lain.
Kardio berdampak tinggi
Aktivitas kardio dapat membuat ketidaknyamanan akibat peningkatan tekanan pada perut. Aktivitas itu seperti berlari, melompat, atau kelas aerobik intens.
Untuk itu, kamu bisa melakukan olahraga berdampak rendah seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Aktivitas itu menawarkan manfaat kardiovaskular sambil meminimalkan potensi ketidaknyamanan.
Olahraga Sit-up
Sit-up selama menstruasi dapat membuat area panggul tegang dan memperburuk kram menstruasi. Namun, dr. Muhammad Fadhil dalam Alodokter mengatakan belum ada penelitian lanjutan terkait hal itu. Sehingga, jika ingin melakukannya, bisa berkonsultasi ke dokter.