Monday, August 25, 2025
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • BANDA ACEH
  • BANDAR LAMPUNG
  • BENGKULU
  • JAMBI
  • MEDAN
  • PADANG
  • PALEMBANG
  • PANGKALPINANG
  • PEKANBARU
  • TANJUNGPINANG
Beranda Ekonomi dan Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Lampung 2025: Sektor Industri dan Pertanian Jadi Penopang Utama

cecil Editor cecil
16/08/2025 14:00
in Ekonomi dan Bisnis
A A
Pertumbuhan Ekonomi Lampung 2025: Sektor Industri dan Pertanian Jadi Penopang Utama
Share on FacebookShare on Twitter

Bandar Lampung (SUMA.ID) — Perekonomian Lampung menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,09% pada Triwulan II-2025, meningkat dari periode yang sama di tahun 2024 (4,80% yoy), menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung. Meski masih di bawah angka nasional (5,12% yoy), pertumbuhan ini menandakan potensi besar Lampung untuk mencapai target tahunan 5,2%. Sektor industri pengolahan dan pertanian menjadi motor utama, sementara fenomena urban seperti Rojali (rombongan jarang beli) menyoroti tantangan di wilayah perkotaan. Berikut ulasan mendalam tentang faktor pendorong, tantangan, dan strategi untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Lampung di 2025.

Pertumbuhan Ekonomi Lampung: Tren Positif di 2025

Menurut Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, pertumbuhan ekonomi Lampung pada Triwulan II-2025 mencapai 5,09% (yoy), menempatkannya sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di Pulau Sumatera, setelah Kepulauan Riau (7,14%) dan Sumatera Selatan (5,42%). Capaian ini didorong oleh kinerja solid sektor industri pengolahan, yang tumbuh sebesar 9,97% (yoy), terutama pada industri makanan dan minuman.

Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Dedy Mulyawan, optimistis bahwa Lampung berpotensi melampaui pertumbuhan ekonomi nasional pada akhir 2025. “Jika tren positif ini dipertahankan, target pertumbuhan 5,2% sangat mungkin tercapai,” ujarnya pada Rabu, 6 Agustus 2025. Ia menekankan stabilitas sektor industri pengolahan dan pertanian sebagai kunci keberhasilan.

BacaJuga

REI Lampung Bidik Pembangunan 1.500 Rumah Subsidi di 2025

PLN UID Lampung Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jelang HUT ke-80 RI melalui Kolaborasi dan Energi Hijau

Profil Riduan, Direktur Utama Baru Bank Mandiri 2025: Perjalanan Karier dan Visi Kepemimpinan

Perekonomian Lampung Triwulan II-2025 Tumbuh 5,09% dengan Performa Solid

Sektor Industri Pengolahan dan Pertanian: Penopang Utama

Sektor industri pengolahan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Lampung, didorong oleh meningkatnya permintaan domestik dan ekspor komoditas seperti kopi robusta dan CPO (crude palm oil). Kinerja ekspor antarprovinsi yang kuat dan permintaan pasar yang stabil turut mendukung pertumbuhan sebesar 9,97% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga berkontribusi signifikan dengan pertumbuhan 1,88% (yoy), didorong oleh produksi tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan. Dedy Mulyawan menjelaskan bahwa pertumbuhan industri pengolahan berdampak positif pada sektor pertanian, menciptakan efek domino yang memperkuat perekonomian daerah. “Kenaikan industri pengolahan mendorong permintaan bahan baku dari sektor pertanian, sehingga kedua sektor ini harus dijaga untuk menjaga stabilitas ekonomi,” katanya.

Selain itu, sektor lain seperti perdagangan besar dan eceran (tumbuh 7,34%), transportasi dan pergudangan (7,52%), serta penyediaan akomodasi dan makan minum (8,06%) juga memberikan kontribusi penting, didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat selama libur panjang dan realisasi investasi (PMDN dan PMA) yang melonjak 84,73% (yoy).

Tantangan: Fenomena Rojali di Wilayah Perkotaan

Meskipun pertumbuhan ekonomi Lampung menunjukkan tren positif, Dedy Mulyawan menyoroti tantangan di wilayah perkotaan, yakni fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya-nanya). Fenomena ini mencerminkan perubahan pola konsumsi masyarakat kota yang cenderung lebih selektif dalam berbelanja, memprioritaskan kebutuhan dasar ketimbang sekunder atau tersier. “Meski ada pertumbuhan ekonomi, fenomena Rojali di perkotaan menunjukkan perlunya evaluasi untuk mendorong daya beli,” ujar Dedy.

Menurut laporan Indef, fenomena Rojali dan Rohana tidak selalu menandakan krisis daya beli, melainkan perubahan perilaku belanja. Masyarakat perkotaan cenderung membandingkan harga secara fisik sebelum membeli melalui e-commerce, yang kini semakin dominan. Untuk mengatasi ini, pemerintah daerah perlu mendorong kebijakan yang meningkatkan daya beli, seperti diskon ritel, insentif pajak, atau promosi pariwisata lokal.

Perbandingan dengan Ekonomi Nasional

Pertumbuhan ekonomi nasional pada Triwulan II-2025 mencapai 5,12% (yoy), sedikit lebih tinggi dari Lampung, didorong oleh sektor industri pengolahan (5,68%), konsumsi rumah tangga (4,97%), dan investasi (6,99%). Namun, ketergantungan nasional pada sektor pertambangan membuatnya rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global. Dedy Mulyawan menekankan bahwa stabilitas sektor industri pengolahan dan pertanian di Lampung memberikan keunggulan kompetitif. “Jika harga komoditas tambang turun, pertumbuhan ekonomi nasional bisa melambat, sedangkan Lampung lebih stabil karena bergantung pada sektor yang cenderung konsisten,” katanya.

Strategi untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Untuk mencapai target pertumbuhan 5,2% di akhir 2025, pemerintah Lampung perlu fokus pada beberapa strategi kunci:

  1. Penguatan Sektor Industri Pengolahan: Meningkatkan investasi di industri makanan dan minuman, serta mendukung ekspor komoditas unggulan seperti kopi dan CPO.
  2. Optimalisasi Sektor Pertanian: Memperbaiki tata kelola pertanian, termasuk penyediaan pupuk terjangkau, irigasi yang memadai, dan program cetak sawah untuk meningkatkan produktivitas.
  3. Mendorong Daya Beli Perkotaan: Meluncurkan program insentif seperti diskon ritel, festival belanja lokal, atau promosi pariwisata untuk mengatasi fenomena Rojali dan Rohana.
  4. Infrastruktur dan Logistik: Meningkatkan konektivitas antarwilayah untuk mendukung perdagangan antarprovinsi dan ekspor.
  5. Digitalisasi Ekonomi: Mendorong adopsi e-commerce dan teknologi keuangan untuk mendukung UMKM dan meningkatkan transaksi digital.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun sektor industri pengolahan dan pertanian menunjukkan performa kuat, beberapa sektor seperti pengadaan listrik dan gas (terkontraksi 4,71%) dan konsumsi pemerintah (terkontraksi 2,13%) mengalami penurunan akibat efisiensi belanja dan penurunan produksi gas kota. Untuk mengimbangi ini, pemerintah perlu memastikan stabilitas investasi dan konsumsi domestik, terutama di tengah ketidakpastian global.

Di sisi lain, fenomena Lipstick Index, di mana masyarakat tetap membeli barang tersier terjangkau seperti tiket konser atau pertandingan olahraga, menunjukkan bahwa daya beli masih terjaga di segmen tertentu. Pemerintah dapat memanfaatkan tren ini dengan mempromosikan industri kreatif dan pariwisata lokal untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.

Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi Lampung sebesar 5,09% pada Triwulan II-2025 menunjukkan performa solid, didorong oleh sektor industri pengolahan dan pertanian. Dengan stabilitas kedua sektor ini, Lampung berpotensi melampaui pertumbuhan nasional pada akhir 2025, asalkan tren positif dipertahankan. Namun, fenomena Rojali di wilayah perkotaan menjadi sinyal bagi pemerintah untuk mendorong kebijakan yang meningkatkan daya beli dan mendukung UMKM. Dengan strategi yang tepat, seperti penguatan infrastruktur, digitalisasi, dan promosi pariwisata, Lampung dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu provinsi dengan ekonomi terkuat di Sumatera. Untuk informasi lebih lanjut, pantau laporan resmi BPS Lampung atau sumber terpercaya seperti Lampost.co dan Kompas.com.

 

 

Tags: BPS LampungDedy MulyawanEkonomi PerkotaanFenomena RojaliPertumbuhan Ekonomi Lampung 2025Sektor Industri PengolahanSektor Pertanian LampungUnila FEB
Posting Sebelumnya

Profil Riduan, Direktur Utama Baru Bank Mandiri 2025: Perjalanan Karier dan Visi Kepemimpinan

Posting berikutnya

PLN UID Lampung Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jelang HUT ke-80 RI melalui Kolaborasi dan Energi Hijau

cecil

cecil

BeritaTerkait

Perekonomian Lampung Triwulan II-2025 Tumbuh 5,09% dengan Performa Solid

Perekonomian Lampung Triwulan II-2025 Tumbuh 5,09% dengan Performa Solid

13/08/2025 08:00
Posting berikutnya
PLN UID Lampung Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jelang HUT ke-80 RI melalui Kolaborasi dan Energi Hijau

PLN UID Lampung Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jelang HUT ke-80 RI melalui Kolaborasi dan Energi Hijau

5 Aplikasi Penguat Sinyal Internet untuk Main Game Online Tanpa Lag

5 Aplikasi Penguat Sinyal Internet untuk Main Game Online Tanpa Lag

REI Lampung Bidik Pembangunan 1.500 Rumah Subsidi di 2025

REI Lampung Bidik Pembangunan 1.500 Rumah Subsidi di 2025

Sprunki Retake: Petualangan Baru yang Penuh Kejutan

Sprunki Retake: Petualangan Baru yang Penuh Kejutan

Dampak Serangan Ransomware pada Layanan Publik PDNS di Indonesia

Dampak Serangan Ransomware pada Layanan Publik PDNS di Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Berita Lainnya

Dugaan Suap Urus HGU Perusahaan Sawit, Kepala BPN Riau Diperiksa KPK

Dugaan Suap Urus HGU Perusahaan Sawit, Kepala BPN Riau Diperiksa KPK

17/12/2021 16:36
Mayat Terbungkus Plastik Tanpa Identitas Ditemukan di Perkebunan Aceh Besar

Mayat Terbungkus Plastik Tanpa Identitas Ditemukan di Perkebunan Aceh Besar

15/12/2021 16:35
Penyebab iPhone Lemot dan Solusi Efektif untuk Mengatasinya

Penyebab iPhone Lemot dan Solusi Efektif untuk Mengatasinya

12/08/2025 11:10
Aktivitas GAK Menurun, Jarak Aman 5 Km

Aktivitas GAK Menurun, Jarak Aman 5 Km

19/06/2022 19:35
BNN RI Musnahkan Barang Bukti Narkoba di Babel

Bea Cukai Aceh Musnahkan Barang Ilegal Sitaan

24/03/2022 23:07
Sumatra Inspirasi Indonesia

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Suma.id menjadi rumah berita dan informasi dari seluruh wilayah di Sumatra, termasuk Lampung, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, sampai Nangroe Aceh Darusalam. Suma.id tampil dalam wujud multimedia. Konten tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga video, audio, grafis, dan videografis. Dengan tidak meninggalkan berita-berita nasional dan internasional

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist