suma.id – Bandar Lampung, 2 September 2025 — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan adanya deflasi sebesar 1,47% secara bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Agustus 2025. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan Agustus 2024, yang mencatat inflasi 0,07%. Namun, secara tahunan (year-on-year/y-on-y), Lampung mengalami inflasi sebesar 1,05% pada Agustus 2025, lebih rendah dari inflasi 2,33% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kata kunci: deflasi Lampung 2025, inflasi Lampung, BPS Lampung, ekonomi Lampung, komoditas penyumbang deflasi.
Penyebab Deflasi dan Inflasi di Lampung
Menurut Statistisi Ahli BPS Lampung, Nila Fridhowati, deflasi terdalam pada Agustus 2025 terjadi pada kelompok pengeluaran pendidikan, dengan angka deflasi mencapai 18,77% dan andil 1,24% terhadap deflasi bulanan. Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,61%, dengan andil 0,04%.
Beberapa komoditas turut memengaruhi dinamika harga:
- Penyumbang Inflasi: Bawang merah (0,14%), beras (0,05%), parfum (0,03%), susu cair kemasan (0,02%), dan sampo (0,02%).
- Penyumbang Deflasi: Sekolah menengah atas (SMA) (0,84%), sekolah menengah pertama (SMP) (0,39%), tomat (0,14%), cabai rawit (0,07%), dan bawang putih (0,06%).
Kata kunci: penyumbang deflasi Lampung, komoditas inflasi, kelompok pendidikan, perawatan pribadi.
Inflasi Tahunan dan Kelompok Pengeluaran
Secara tahunan (y-on-y), kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi adalah rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 6,67%. Namun, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi umum, dengan inflasi 4,12% dan andil 1,36%. Sebaliknya, kelompok pendidikan mengalami deflasi signifikan sebesar 15,10%, dengan andil 0,98%.
Komoditas utama penyumbang inflasi tahunan meliputi bawang merah, emas perhiasan, beras, akademi/perguruan tinggi, dan tomat. Sementara itu, komoditas yang menahan laju inflasi (deflasi) adalah SMA, SMP, bawang putih, bensin, dan cabai rawit.
Kata kunci: inflasi tahunan Lampung, kelompok makanan minuman, deflasi pendidikan, komoditas inflasi 2025.
Dinamika Inflasi di Kabupaten/Kota
BPS Lampung juga memantau Indeks Harga Konsumen (IHK) di empat kabupaten/kota. Inflasi tahunan tertinggi tercatat di Lampung Timur sebesar 2,48%, sedangkan terendah ada di Kota Bandar Lampung dengan 0,19%. Untuk deflasi bulanan, Kota Bandar Lampung mencatat deflasi terdalam sebesar 1,81%, sementara Mesuji mengalami deflasi terendah sebesar 0,40%.
Kata kunci: inflasi kabupaten Lampung, deflasi Bandar Lampung, Lampung Timur inflasi, IHK 2025.
Kesimpulan
Deflasi sebesar 1,47% di Lampung pada Agustus 2025 menunjukkan dinamika ekonomi yang kompleks, dengan kelompok pendidikan sebagai penyumbang deflasi terbesar dan makanan serta minuman sebagai pendorong inflasi tahunan. Faktor seperti penurunan harga komoditas tertentu, seperti tomat dan cabai rawit, serta kenaikan harga bawang merah dan beras, memengaruhi kondisi ini. BPS Lampung terus memantau perubahan harga di berbagai kabupaten/kota untuk memberikan gambaran akurat tentang ekonomi daerah.