Suma.id: Kotak hitam kedua milik pesawat penumpang China Eastern Airlines yang jatuh ke lereng gunung dengan 132 orang di dalamnya, masih terus dicari keberadaannya.
“Kotak hitam pertama yang ditemukan pada Rabu adalah perekam suara kokpit,” kata seorang pejabat Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Jumat 25 Maret 2022.
“Materi rekaman tampaknya selamat dari benturan dalam kondisi yang relatif baik, dan sedang dikirim ke Beijing untuk dianalisis,” ungkap pejabat itu.
Perekam suara kokpit akan memberi penyelidik rincian komunikasi antara tiga pilot penerbangan, yang satu lebih banyak daripada yang biasanya diperlukan di pesawat Boeing 737-800.
Penerbangan MU5735 sedang dalam perjalanan dari kota barat daya Kunming ke Guangzhou di pantai pada Senin 21 Maret 2022 ketika pesawat tiba-tiba jatuh dari ketinggian jelajah pada saat yang seharusnya mulai turun sebelum mendarat.
Menurut situs pelacak penerbangan FlightRadar24, pesawat itu sempat tampak menarik diri dari menukiknya, sebelum jatuh lagi ke lereng berhutan lebat di wilayah pegunungan Guangxi.
Pihak berwenang Tiongkok mengatakan pilot tidak menanggapi panggilan berulang dari pengontrol lalu lintas udara selama penurunan cepat.
Masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan, yang menurut para ahli biasanya merupakan kombinasi dari beberapa faktor. Tidak ada korban selamat yang ditemukan.
“Kapten penerbangan, yang direkrut pada Januari 2018, memiliki pengalaman terbang 6.709 jam, sedangkan perwira pertama dan kedua masing-masing memiliki 31.769 jam dan 556 jam,” kata seorang pejabat China Eastern.
“Seorang ko-pilot adalah seorang pengamat untuk mencari pengalaman,” kata maskapai itu, tanpa mengungkapkan nama-nama pilot.
Phoenix Weekly, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Phoenix TV mengutip seorang ahli penerbangan yang mengidentifikasi kapten sebagai Yang Hongda, putra seorang kapten China Eastern. Sementara ko-pilotnya bernama Zhang Zhengping, seorang pilot dengan 40 tahun pengalaman yang membimbing pilot lain.
Southern Weekly, sebuah surat kabar besar yang berbasis di Guangdong, hanya mengidentifikasi kru dengan nama keluarga mereka, melaporkan Yang (32), memiliki seorang putri berusia satu tahun, sementara Zhang (59) adalah salah satu pilot komersial generasi pertama di Tiongkok dengan penampilan sempurna dan berencana pensiun tahun ini.
Surat kabar itu mengatakan nama perwira kedua yang kurang berpengalaman adalah Ni. Jimu News, cabang dari surat kabar Hubei Daily, mengidentifikasi dia sebagai Ni Gongtao (27). China Eastern tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.