Suma.id: Sebuah video yang menampilkan air di pantai Sampur, Desa Kebinti, Kabupaten Bangka Tengah, surut viral di media sosial. Warganet menyebut kondisi tersebut sebagai tanda-tanda tsunami.
Video tersebut mendapat respons dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang Tri Agus Pramono. Ia menegaskan pantai Sampur surut bukan menandakan adanya tsunami.
“Hasil prakiraan pasang surut BOOST di wilayah Bangka Belitung tidak ditemukan perubahan gelombang air laut yang signifikan (hanya gejala normal pasang surut harian),” kata Tri, Kamis, 13 Oktober 2022.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mempercayai isu tsunami yang berkembang dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pinta dia.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa menegaskan video viral terkait fenomena air laut surut di pantai Sampur hanya fenomena biasa.
“Fenomena tersebut merupakan hal biasa dan bukan sesuatu yang membuat masyarakat setempat takut apalagi panik,” kata Mikron.
Ia mengatakan telah mengecek ke lokasi, posisi air laut surut di Pantai Sampur yang jauh seperti di video Tiktok tersebut adalah hal yang biasa ketika mau masuk musim barat. Masyarakat di sana sudah biasa. Ia menjelaskan fenomena pasang surut air laut dipengaruhi bulan, saat ini sedang musim barat dan bulan pun berada dekat dengan bumi.
“Fenomena pasang surut yang biasa, terlebih gaya tarik bulan yang besar menyebabkan air surut sampai jauh. Tanggal 10 Oktober full moon dan tanggal 12 masih besar pengaruhnya,” ungkap dia.
Untuk itu, Pihaknya mengimbau masyarakat tidak perlu kawatir, karena air akan kembali ketika gaya tarik tersebut melemah atau saat akan pasang. Pasang tersebut adalah surut musiman dan Bangka Belitung tidak termasuk dalam lempeng aktif gempa yang akibatkan tsunami.
“Bangka Belitung masuk tipe Pasang Surut Diurnal (tunggal) yang berarti dalam satu hari terjadi satu kali pasang, dan satu kali surut. Bangka Belitung tidak masuk dalam patahan-patahan dunia, yang dapat mengakibatkan tsunami. Malah harus lebih fokus ke patahan di daerah Sumbar,” ujar dia.