Suma.id: Percepatan membasmi PMK terus dilakukan dengan vaksinasi ternak. Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut Kuku (PMK) Sumatra Selatan telah merealisasikan vaksin hewan ternak, terutama sapi mencapai 70 persen hingga Oktober 2022.
Vaksinasi hewan ternak ini masih terus dilakukan dengan mendatangi sejumlah peternak di daerah setempat.
“Berdasarkan data hingga kini capaian vaksinasi PMK di provinsi ini mencapai 86 ribu dosis atau sekitar 70 persen dari total vaksin yang didistribusikan,” kata Ketua Satgas Penanganan PMK Sumsel, S.A Supriono, di Palembang, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dia menjelaskan untuk memaksimalkan pencegahan penularan PMK pada hewan ternak, kegiatan vaksinasi akan dilanjutkan hingga mencapai 100 persen.
Penyakit tersebut menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan seperti gajah, rusa dan sebagainya.
Melihat kegiatan vaksinasi PMK dalam beberapa bulan terakhir berjalan cukup baik mencapai 70 persen, pihaknya optimistis target 100 persen bisa dicapai pada akhir 2022 ini.
Dengan capaian vaksinasi 100 persen, diharapkan hewan ternak di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota ini bisa benar-benar terbebas dari kasus PMK,” jelas Supriono.
Dia menjelaskan kejadian PMK di wilayah Sumsel bermula dari adanya lalu lintas hewan masuk ke Kota Lubuklinggau pada Mei 2022.
Kemudian menjangkit ke delapan daerah sekitar seperti Kabupaten Musi Rawas, Ogan Komering Ilir, Lahat, Banyuasin, Pali, Kabupaten Muara Enim, dan Kota Palembang.
Untuk menangani kasus PMK di beberapa daerah Sumsel itu, pihaknya menjalankan empat aksi pemberantasan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan ternak itu.
Strategi pengendalian PMK di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu dengan empat aksi yakni pertama membentuk gugus tugas dan posko. Kedua melakukan distribusi bantuan logistik seperti vaksin, desinfektan, obat, dan vitamin.
Ketiga melakukan pembatasan lalu lintas hewan, dan produk hewan rentan PMK. Keempat melakukan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat terutama di sentra produksi hewan ternak.
“Berkat kerja sama dan koordinasi yang terjalin dalam Satgas Penanganan PMK Sumsel, kasus penularan penyakit pada hewan ternak itu dapat dikendalikan dengan baik hingga nol kasus,” ujar Supriono.