Suma.id: Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumatra Selatan selama Januari hingga Juli 2022 mencapai 2.446 hektare. Angka tersebut naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yakni seluas 1.298 hektare.
“Karhutla tahun ini meningkat karena lahan mineral yang paling banyak di Ogan Ilir dibandingkan Kabupaten dan Kota lain di Sumsel itu terbakar dengan luas 1.210 hektare,” kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel, Ferdian Kristanto, Jumat, 12 Agustus 2022.
Ferdian mengatakan karhutla di Ogan Ilir itu disebabkan pembukaan lahan yang kebanyakan di lahan yang tidak terpakai yang berada di sekitar jalan lintas dan tol.
Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan karena akan menimbulkan bencana asap. Itu yang harus kita hindari,” jelasnya.
Pihaknya juga mengaku terus melakukan patroli yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, dan Polri setiap harinya khususnya di kawasan Ogan Ilir.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan posko-posko di wilayah rawan Karhutla. Serta patroli udara pun telah dilakukan setiap harinya.
“Meskipun begitu perlu tambahan dukungan untuk penegakan hukumnya sebagai salah satu upaya pencegahan Karhutla,” katanya.