Suma.id: Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, menyebabkan warga mengungsi. Terlebih ada gempa susulan dengan kekuatan yang lebih rendah.
Warga di tujuh dusun di Desa Simalegi dan warga di tiga dusun di Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat, kembali mengungsi ke perbukitan yang lebih tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi, mengatakan hal itu dilakukan sama seperti setelah terjadi gempa magnitudo 6,4 pada Senin, 29 Agustus 2022.
“Kondisi dan jumlah warga yang mengungsi sama seperti kejadian gempa M 6.4 pada tanggal 28 Agustus 2022 kemarin,” kata Novriadi saat dikonfirmasi, Minggu, 11 September 2022.
Dia menjelaskan guncangan gempa tersebut memicu kepanikan warga sehingga berhamburan ke luar rumah.
Beberapa warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini telah melakukan evakuasi mandiri ke lokasi pengungsian. Gempa itu dirasakan kuat selama kurang lebih 5 detik di Tuapejat dan 10 detik di Kota Padang.
Novriadi juga melaporkan ada sekitar 200 orang warga Desa Sikabaluan di Kecamatan Siberut Utara yang turut mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman.”Kurang dari 200 warga Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara juga mengungsi,” jelas Novriadi.
Ia mengatakan ada seorang warga Desa Betaet yang mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa kayu yang berada di rumahnya. Beruntung segera mendapatkan pertolongan dari pihak Puskesmas setempat.
Selain korban luka, Novriadi juga merinci kerusakan ringan di gedung SMP Negeri Sagulubbek dan Puskesmas Betaet di Kecamatan Siberut Barat Daya. Kerusakan itu berupa dinding yang retak dan keramik dinding terkelupas.