Suma.id: Badai yang sempat menerpa kawasan AS dan menyebabkan 18 orang tewas, kini ancaman banjir dan tanah longsor susulan di negara bagian Amerika Serikat terus terjadi. Bahkan topan besar yang berputar di lepas pantai California juga mengakibatkan curah hujan tinggi.
Sedikitnya 18 orang diketahui tewas dalam parade badai yang melanda Amerika Serikat bagian barat, begitu juga membawa tingkat curah hujan yang tidak terlihat dalam 150 tahun ke beberapa tempat.
Banjir menghanyutkan rumah warga, kabel listrik roboh dan jalan-jalan diblokir oleh tanah longsor di Golden State.
Pada Rabu, 11 Januari 2023, sebagian besar California utara berada di bawah pengawasan banjir atau peringatan cuaca musim dingin.
“Hujan terberat diperkirakan akan berdampak pada California barat laut selama beberapa hari ke depan dengan kemungkinan curah hujan beberapa inci,” National Weather Service memperingatkan.
Hujan itu akan datang setelah hujan lebat selama berminggu-minggu yang telah membuat bumi jenuh, dengan sungai-sungai yang siap meluap dan lereng bukit yang berisiko runtuh.
Di kota Aptos, dekat Santa Cruz, warga memunguti puing-puing setelah terendam.
“Ini mungkin banjir terburuk yang pernah saya lihat di sini sejak saya tinggal di sini, sejak 1984,” kata Doug Spinelli kepada AFP.
“Aptos Creek mengalir ke bawah dengan sangat marah, saya pikir itu akan merobek jalan pejalan kaki kecil kami, dan ada batang pohon yang didorong ke sungai, hampir dengan kecepatan sekitar satu batang setiap 30 detik.
“Sungguh menakjubkan melihat berapa banyak puing dan kayu yang mengalir ke sungai,” katanya.
Gubernur California Gavin Newsom, yang mengunjungi Capitola yang rusak karena cuaca pada Selasa, 9 Januari 2023, mengatakan dengan aliran badai yang tampaknya tak berujung datang dari Samudra Pasifik, bahkan hujan yang lebih sedikit pun dapat menjadi masalah.
“Jumlah inci hujan, dan intensitasnya tidak menceritakan keseluruhan cerita,” katanya kepada wartawan.