Suma.id: Hingga 25 Oktober 2022, kasus gangguan dan gagal ginjal akut pada anak di Aceh terus bertambah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Aceh mencatat 22 kasus meninggal dunia dari total sebanyak 29 kasus.
“Sudah ada 29 kasus di Aceh yang sudah diverifikasi, dan 22 kasus meninggal dunia,” kata Ketua IDAI Cabang Aceh, Syafruddin, Rabu, 26 Oktober 2022.
Ia mengatakan dari 29 kasus yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) 5 kasus diantaranya sembuh dan dipulangkan ke rumah dan 2 kasus lainnya sedang melalui masa perawatan.
“Satu pasien kondisinya sudah membaik dan satu pasien lainnya masih dalam perawatan,” ujarnya.
Syafruddin menerangkan, kebanyakan yang meninggal dunia pada kasus gagal ginjal akut karena keterlambatan rujukan dan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kondisi anak.
Sebab, lanjutnya, pada gejala khusus seperti macet pada pengeluaran urin yang berlangsung selama satu hari seharusnya jika mengalami gejala ini maka anak langsung dirujuk, namun banyak orang tua yang tidak paham karena sang anak tidak ada keluhan.
“Jadi orang tua harus waspada bahwa ini berbahaya untuk anaknya. Dan untuk sementara agar tidak memberikan obat sirup kepada anak-anak dulu,” jelasnya.