Bandar Lampung ( SUMA.ID ) – Electronic Arts (EA) memiliki visi ambisius untuk menjadikan Battlefield sebagai seri game yang dirilis setiap tahun, mirip dengan Call of Duty. Menurut analis industri Michael Pachter, rencana ini membutuhkan waktu 5 hingga 6 tahun untuk terwujud sepenuhnya. Dengan strategi baru yang melibatkan tiga studio pengembang, EA berupaya mempercepat siklus rilis sambil menjaga kualitas game FPS ikonik ini.
Strategi Rotasi Tiga Studio
EA dikabarkan sedang merancang model pengembangan berbasis tiga studio untuk Battlefield. Setiap studio akan bekerja pada siklus pengembangan tiga tahun, memungkinkan rilis tahunan tanpa mengorbankan waktu pengembangan. Ketika satu studio merilis game, studio kedua akan mempersiapkan judul berikutnya, dan studio ketiga mengerjakan proyek setelahnya. Pendekatan ini dirancang untuk menjaga aliran konten yang konsisten dan memenuhi ekspektasi penggemar.
Studio yang terlibat, seperti DICE, Ripple Effect, dan Criterion Games, memiliki pengalaman dalam pengembangan Battlefield. Model ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem produksi yang efisien, dengan setiap studio membawa perspektif unik untuk memperkaya franchise.
Mengapa EA Ingin Rilis Tahunan?
EA bertujuan menyaingi dominasi Call of Duty di pasar game FPS global, yang secara konsisten merilis judul baru setiap tahun dengan kesuksesan komersial besar. Battlefield memiliki basis penggemar yang kuat, ditunjukkan oleh antusiasme tinggi selama open beta terbaru, seperti untuk Battlefield 2042. Rilis tahunan diharapkan dapat mempertahankan minat pemain dan meningkatkan pendapatan jangka panjang EA.
Menurut laporan keuangan EA, perusahaan menargetkan bookings fiskal 2026 sebesar USD 7,6–8 miliar, dengan Battlefield dan portofolio game olahraga seperti EA Sports FC menjadi penyumbang utama. Strategi ini juga sejalan dengan tren industri untuk menjaga keterlibatan pemain melalui pembaruan konten yang cepat dan konsisten.
Tantangan dan Risiko
Meskipun menjanjikan, rencana rilis tahunan Battlefield menghadapi sejumlah tantangan:
- Kualitas vs. Kecepatan: EA sebelumnya menghindari rilis tahunan untuk Battlefield karena risiko penurunan kualitas. Siklus pengembangan yang singkat dapat membatasi inovasi, keseimbangan gameplay, dan penyempurnaan teknis, seperti yang terlihat pada peluncuran Battlefield 2042 yang bermasalah.
- Koordinasi Studio: Mengelola tiga studio dengan visi kreatif yang berbeda memerlukan koordinasi ketat. Perbedaan gaya atau masalah teknis dapat mengganggu jadwal rilis.
- Kelelahan Pasar: Rilis tahunan berisiko membuat pemain merasa jenuh jika konten baru tidak cukup inovatif atau bervariasi, seperti yang dialami beberapa franchise lain.
Pachter memperkirakan EA membutuhkan 5-6 tahun untuk menyempurnakan model ini, memastikan kualitas tetap terjaga sambil mempercepat jadwal rilis.
Dampak bagi Pemain
Bagi penggemar Battlefield, rilis tahunan dapat menghadirkan konten baru lebih cepat, seperti peta, mode permainan, dan fitur inovatif. Ini berpotensi meningkatkan pengalaman bermain, terutama untuk penggemar mode multipemain skala besar seperti Conquest atau Breakthrough. Namun, ada kekhawatiran bahwa rilis yang terlalu sering tanpa pembeda signifikan dapat menyebabkan kelelahan pasar, menurunkan antusiasme pemain.
Pemain berharap EA dapat menyeimbangkan frekuensi rilis dengan kualitas, menghadirkan pengalaman yang konsisten dan memuaskan, seperti yang pernah ditawarkan Battlefield 3 dan Battlefield 4. Dukungan pasca-rilis, seperti pembaruan musiman dan perbaikan bug, juga akan menjadi kunci untuk mempertahankan kepercayaan komunitas.
Kesimpulan
Rencana EA untuk menjadikan Battlefield sebagai seri tahunan menunjukkan ambisi besar untuk bersaing dengan Call of Duty di pasar FPS. Dengan strategi rotasi tiga studio, EA berupaya menghadirkan konten baru secara konsisten tanpa mengorbankan kualitas. Meski butuh waktu 5-6 tahun untuk mewujudkannya, langkah ini dapat memperkaya pengalaman bermain dengan peta dan mode baru yang lebih sering. Namun, EA harus mengatasi tantangan kualitas dan koordinasi untuk memastikan Battlefield tetap menjadi franchise FPS yang dicintai.