SUMA.ID – Pendiri dan CEO Meta, Mark Zuckerberg, melontarkan kritik pedas terhadap Apple dalam sesi podcast bersama Joe Rogan, tokoh internet terkenal di Amerika Serikat. Dengan nada penuh semangat, Zuckerberg menyoroti sejumlah isu terkait inovasi dan praktik bisnis Apple yang dianggapnya bermasalah.
Poin Utama:
- Stagnasi Inovasi Apple: Zuckerberg menilai Apple kehilangan sentuhan inovatif sejak peluncuran iPhone pada 2017.
- Kebijakan App Store Kontroversial: Komisi 30% untuk pengembang aplikasi dinilai membebani.
- Kegagalan Apple Vision Pro: Zuckerberg membandingkan headset VR/AR Apple dengan Oculus milik Meta.
Apple Dinilai Kurang Inovatif
Dalam podcast tersebut, Zuckerberg menegaskan bahwa Apple, perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs, tidak lagi memprioritaskan inovasi. Menurutnya, sejak peluncuran iPhone pada 2017, Apple lebih fokus pada aturan yang tidak transparan ketimbang menciptakan terobosan teknologi.
“Iphone memang produk luar biasa, tetapi sejak 2017, Apple tidak lagi dikenal karena inovasinya. Mereka seolah hanya mempertahankan status quo yang dibangun Steve Jobs,” ujar Zuckerberg, sebagaimana dikutip dari Mashable.
Meski Apple berhasil mempopulerkan iPad dan AirPods sebagai standar pasar untuk tablet dan earbud nirkabel, Zuckerberg menilai perusahaan ini belum mampu menciptakan inovasi selevel iPhone. Istilah “iPad” dan “AirPods” bahkan menjadi sebutan umum, mirip seperti “Aqua” untuk air kemasan di Indonesia. Namun, menurut Zuckerberg, Apple gagal menghadirkan gebrakan baru yang benar-benar mengubah industri.
Kritik Tajam terhadap Kebijakan App Store
Zuckerberg juga mengkritik kebijakan App Store, khususnya komisi 30% yang dikenakan pada pengembang untuk setiap aplikasi yang didistribusikan. Ia menyebut kebijakan ini sebagai “pajak” yang membebani pengembang dan konsumen. Selain itu, ia menyoroti sulitnya integrasi aplikasi pihak ketiga dengan perangkat Apple seperti iPhone dan AirPods.
“Mereka menghasilkan uang dengan cara memeras pengembang melalui komisi 30% dan memaksa konsumen membeli perangkat baru untuk kompatibilitas,” sindir Zuckerberg. Ia menilai praktik ini menjadi sumber pendapatan utama Apple di tengah laporan penurunan penjualan iPhone.
Sindiran terhadap Apple Vision Pro
Zuckerberg juga menyentil Apple Vision Pro, headset VR/AR yang dianggapnya kurang sukses meski dikembangkan dengan serius. Sebagai pemilik Oculus, divisi Meta yang fokus pada teknologi VR/AR, Zuckerberg merasa Apple Vision Pro gagal memenuhi ekspektasi pasar. “Meski dirancang dengan baik, headset ini tidak mampu menciptakan dampak seperti yang diharapkan,” katanya.
Mengapa Kritik Ini Penting?
Pernyataan Zuckerberg mencerminkan persaingan ketat di industri teknologi, terutama antara Meta dan Apple. Dengan fokus Meta pada metaverse dan VR melalui Oculus, serta ketergantungan pada ekosistem aplikasi, wajar jika Zuckerberg vokal terhadap kebijakan Apple yang dinilai membatasi inovasi dan membebani pengembang.
Baca juga: Meta Pangkas Ribuan Karyawan: Apa Alasan di Balik Keputusan Zuckerberg?
Kata Kunci: Mark Zuckerberg, Apple, inovasi teknologi, App Store, Apple Vision Pro, Oculus, kebijakan komisi, iPhone, Steve Jobs, Joe Rogan.