Suma.id: Demo terkait penaikan harga BBM di Bandar Lampung ricuh. Ratusan mahasiswa pengunjuk rasa dan aparat kepolisian di Gedung DPRD Kota Bandar Lampung, Selasa, 7 September 2022, saling mendorong dan merebut tameng huru hara.
Ratusan pengunjuk rasa dari PC. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bandar Lampung itu terlibat aksi dorong mendorong dengan sejumlah personel kepolisian yang berjaga di pintu gerbang DPRD Kota Bandar Lampung. Para pengunjuk rasa ingin menyampaikan aspirasi soal kenaikan BBM.
Massa yang berada di bagian belakang pun sempat berlari menghindari kericuhan tersebut. Bahkan, massa aksi berhasil merebut satu alat tameng huru-hara.
Kericuhan kembali terjadi ketika ada salah satu mahasiswa membawa tameng milik kepolisian tersebut. Mereka terlibat kericuhan dengan sejumlah anggota polisi yang hendak mengambil kembali tameng tersebut.
Sebelumnya, anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Sudibyo Putra, sudah menemui massa. Ia berjanji akan membiarkan massa aksi masuk setelah berdiskusi selama 10 menit.
“Beri waktu 10 menit, nanti saya koordinasi di dalam untuk kalian bisa masuk,” kata Sudibyo.
Namun, dalam waktu 10 menit itu ternyata gerbang tak kunjung dibuka sehingga massa merusaknya dan memaksa masuk. Sementara anggota kepolisian mulai siap menahan pengunjuk rasa. Hal itu pun mulai memicu aksi saling dorong untuk masuk secara paksa.
Sementara itu, sebagian massa masih berada di luar gerbang dan terus berorasi menyatakan penolakan terhadap penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi maupun menolak jabatan Presiden tiga periode.