Bandar Lampung (suma.id) – Perekonomian Provinsi Lampung pada Triwulan II-2025 mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 5,09% secara tahunan (year-on-year/y-on-y), menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung. Capaian ini menunjukkan peningkatan dibandingkan Triwulan II-2024 yang hanya tumbuh 4,80%, menjadikan Lampung sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di Pulau Sumatera.
Pertumbuhan Ekonomi Lampung yang Positif
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, menyatakan bahwa perekonomian Lampung menunjukkan tren positif. “Pada Triwulan II-2025, ekonomi Lampung tumbuh 5,09% (y-on-y), mencerminkan penguatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Meskipun pertumbuhan ini sedikit di bawah angka nasional yang mencapai 5,12%, Lampung tetap menunjukkan performa yang kompetitif. Secara kuartalan (quarter-to-quarter/q-to-q), pertumbuhan ekonomi Lampung melonjak hingga 9,33%. Sementara itu, secara kumulatif untuk Semester I-2025 (cumulative-to-cumulative/c-to-c), pertumbuhan ekonomi mencapai 5,27%, meningkat dari 4,08% pada periode yang sama di tahun 2024.
Nilai PDRB Lampung
Berdasarkan data BPS, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung pada Triwulan II-2025 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp134,40 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 tercatat sebesar Rp76,05 triliun. Angka ini menegaskan posisi Lampung sebagai salah satu penggerak ekonomi di Pulau Sumatera.
Sektor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Lampung pada periode ini didorong oleh sejumlah sektor utama, dengan Industri Pengolahan sebagai penyumbang terbesar, mencatat pertumbuhan 9,97%. Lonjakan ini terutama dipicu oleh peningkatan produksi di industri makanan dan minuman, yang didukung oleh tingginya permintaan domestik.
Selain itu, sektor lain yang turut berkontribusi signifikan meliputi:
- Jasa Lainnya (9,18%)
- Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (8,06%)
- Transportasi dan Pergudangan (7,52%)
- Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (7,34%)
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga tumbuh sebesar 1,88%, didorong oleh produksi komoditas tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan.
Faktor Pendukung Pertumbuhan
Peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur panjang serta realisasi investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang tumbuh 84,73% (y-on-y) menjadi pendorong utama. Dari sisi pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,50%, didukung oleh komoditas unggulan seperti lemak dan minyak hewan serta kopi.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,31%, sementara Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) meningkat 4,67%, menyumbang 62,41% dari total PDRB. “Konsumsi rumah tangga tetap menjadi tulang punggung ekonomi Lampung, didorong oleh kebutuhan primer dan aktivitas pariwisata selama musim liburan,” ungkap Ahmadriswan.
Tantangan di Beberapa Sektor
Meski mayoritas sektor menunjukkan pertumbuhan positif, beberapa sektor mengalami kontraksi. Pengadaan Listrik dan Gas tercatat turun 4,71% akibat penurunan produksi gas kota. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) juga terkontraksi sebesar 2,13% karena efisiensi belanja pemerintah.
Posisi Lampung di Pulau Sumatera
Dibandingkan provinsi lain di Pulau Sumatera, Lampung menempati posisi ketiga dengan pertumbuhan ekonomi 5,09% pada Triwulan II-2025, di bawah Kepulauan Riau (7,14%) dan Sumatera Selatan (5,42%). Lampung juga menyumbang 10,30% terhadap total PDRB Pulau Sumatera, menegaskan peran pentingnya dalam perekonomian regional.
Kesimpulan
Perekonomian Lampung pada Triwulan II-2025 menunjukkan performa yang solid, didukung oleh aktivitas domestik yang kuat, peningkatan ekspor, dan mobilitas masyarakat selama periode liburan. Dengan kontribusi signifikan dari sektor industri pengolahan, jasa, dan perdagangan, Lampung terus memperkuat posisinya sebagai salah satu provinsi dengan ekonomi terdepan di Pulau Sumatera.