Bandar Lampung (suma.id) — Pemecatan Gen Z menjadi isu hangat yang kian ramai dibahas, terutama setelah data menunjukkan bahwa 6 dari 10 perusahaan menghadapi tantangan dalam mempertahankan pekerja dari generasi muda ini. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana solusinya?
Mengapa Pemecatan Gen Z Terjadi?
Pemecatan Gen Z dipicu oleh sejumlah faktor kompleks. Pertama, kesenjangan antara ekspektasi generasi Z dengan lingkungan kerja. Banyak dari mereka terbiasa dengan fleksibilitas, teknologi, dan gaya kerja kolaboratif, tetapi tidak semua perusahaan dapat mengakomodasi ini.
Baca juga: Gen Z Banyak Dipecat, Ini Penyebab dan Saran Penting bagi Anak Muda dan Perusahaan
Kedua, keterampilan soft skill seperti komunikasi, profesionalisme, dan motivasi masih menjadi kekurangan utama. Beberapa laporan menunjukkan bahwa keterlibatan dalam permainan berbasis gadget bahkan judi online turut mengurangi produktivitas generasi ini.
Dampak Teknologi dan Adaptasi Dunia Kerja
Teknologi memainkan peran ganda. Di satu sisi, teknologi menjadi kekuatan yang mendorong generasi Z menjadi lebih adaptif dan inovatif. Di sisi lain, kecanduan gadget dan game bisa menjadi hambatan besar. Dalam kasus pemecatan generasi ini, sering kali terlihat bahwa kemampuan untuk menyeimbangkan teknologi dengan produktivitas kerja menjadi tantangan utama.
Masa Depan Generasi Z di Dunia Kerja
Meski tantangan besar, pemecatan Gen Z tidak selamanya negatif. Dengan bimbingan dan strategi yang tepat, generasi ini dapat menjadi motor penggerak inovasi di perusahaan. Generasi Z memiliki potensi besar untuk menghadapi era teknologi jika mendapat peluang yang tepat dan dukungan oleh lingkungan kerja yang sesuai.