Suma.id: Kewaspadaan varian baru covid-19 harus ditingkatkan. Malaysia mengumumkan kasus pertama covid-19 varian Omicron. Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan, kasus pertama ini ditemukan pada seorang warga negara asing berusia 19 tahun yang tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November lalu.
“Dia seorang mahasiswa di sebuah universitas swasta di Ipoh, Perak. Pasien sudah menjalani tes RT-PCR covid-19 saat tiba di pintu masuk internasional Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA),” kata Khairy, dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Malaysia, Jumat, 3 Desember 2021.
Khairy menuturkan, kasus ini berada di bawah Perintah Pengawasan dan Pengamatan, berdasarkan UU Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (UU 342) Pasal 15. Kasus pertama ini menjalani karantina wajib yang diakomodasi oleh universitas di Ipoh.
“Perjalanan kasus dari KLIA ke Ipoh menggunakan bus yang disediakan khusus oleh universitas. Kasus dikarantina sendiri di penginapan dan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, ia mematuhi perintah yang dikeluarkan,” lanjut Khairy.
Omicron ditetapkan sebagai ‘varian of concern’ oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian ini sedang dipelajari untuk melihatkan apakah lebih menular dan menyebabkan penyakit lebih parah daripada varian lain. Selain Malaysia, kasus tersebut sudah dikonfirmasi di Singapura.
Berhati-hati
Menanggapi informasi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin seluruh pihak berhati-hati terhadap ancaman penularan covid-19. Terlebih, varian Omicron telah menyebar ke banyak negara, termasuk ke Singapura dan Malaysia.
“Hati-hati yang namanya sekarang ini ancaman gelombang keempat varian Omicron, hati-hati. Tadi pagi saya sudah dapat kabar (Omicron) sudah sampai Singapura,” ucap Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) 2021 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 3 Desember 2021.
Presiden meminta jajaran kepolisian dan TNI yang bertugas di wilayah perbatasan lebih mewaspadai potensi varian Omicron. Varian baru covid-19 itu berpotensi menyebar melalui orang asing maupun tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
“Yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri. Utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali,” kata Presiden.
Jokowi menyebut berdasarkan studi-studi, varian Omicron lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian Delta. Penularannya disebut lima kali lebih cepat dan bisa menerobos imunitas tubuh.
Jokowi mengingatkan bahaya Omicron jika sampai menyebar. Varian Delta yang sebelumnya melanda Indonesia bisa menyebar ke seluruh wilayah hanya dalam waktu dua hingga tiga minggu.
“Omicron ini sudah masuk ke 29 negara. Penularannya, semua masih dalam proses studi, lebih menular dari varian Delta. Ingat varian Delta itu menyebar di Indonesia hanya dalam waktu dua-tiga minggu semua langsung kena,” kata dia.