Suma.id: Gunung Merapi bergolak lagi. BPBD Kabupaten Sleman melaporkan terjadinya guguran lava pijar Gunung Merapi hari ini, Minggu, 9 April 2023. Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, lava pijar tersebut mengarah ke Barat Daya-Selatan dominan masuk ke hulu Sungai Boyong dengan jarak maksimum1.500 meter dari puncak.
Meski terjadi guguran lava pijar yang terlihat bara yang mengalir dari puncak, namun situasi tetap aman dan tidak sampai ke kawasan hunian penduduk.
BPBD meminta masyarakat tetap tenang dan waspada mengikuti arahan otoritas kebencanaan dan otoritas Gunung Merapi.
Baca: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar
Sementara BPPTKG Yogyakarta melaporkan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari Minggu terjadi 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter dan mengarah ke barat daya masuk ke hulu Sungai Bebeng dan hulu Sungai Boyong.
Selama enam jam sebelumnya, dari pukul 18.00-24.00, pada Sabtu terjadi 12 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter dari puncak.
Baca Juga: Api Diam di Gunung Merapi
Guguran lava tersebut mengarah ke barat daya masuk ke hulu Sungai Bebeng. Pos Pengamatan Gunungapi Merapi melaporkan terdengar 1 kali suara guguran dengan intensitas sedang.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga menemukan api diam di area kubah lava barat daya Gunung Merapi.
Penemuan api diam itu dinilai wajar pada gunung api yang sedang aktif. Api diam itu terlihat saat pengamatan BPPTKG periode 13 Maret 2023 pukul 18.00 – 24.00 WIB.
“Api diam itu penampakan rona merah, biasanya akibat lava yang panas,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Selasa, 14 Maret 2023.
Selama periode pengamatan itu, BPPTKG tidak mencatat adanya awan panas guguran maupun lava pijar yang keluar dari gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
Gunung Merapi di Jawa Tengah merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia yang memiliki ketinggian: 2.910 m, dengan ketinggian puncak 1.356 m. Gunung legenda ini terakhir meletus pada 21 Juni 2020 yang merengguk banyak jiwa, salah satunya juru kunci Mbah Marijan.