Suma.id: Kasus pandemi covid-19 masih belum mereda dan belum bisa menjadi endemi. Bahkan, Arab Saudi mencatat 1.024 kasus harian covid-19 pada Minggu, 2 Januari 2022, menjadi yang tertinggi di wilayah kerajaan dalam lima bulan terakhir. Di hari yang sama, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat 298 kesembuhan dan satu kematian pasien Covid-19.
Dikutip dari Anadolu Agency, tambahan infeksi covid-19 pada hari Minggu kemarin menjadikan totalnya di Arab Saudi mencapai 558.106 sejak awal pandemi di tahun 2020. Sementara total angka kematiannya mencapai 8.879, dengan 542.413 pasien sembuh.
Bulan lalu, Arab Saudi mencatat kasus pertama varian covid-19 Omicron. Kemunculan varian baru ini merupakan salah satu penyebab utama melonjaknya kasus harian covid-19 di seantero wilayah kerajaan.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa Omicron bersifat lebih menular dari varian covid-19 lainnya. Namun studi-studi tersebut juga menunjukkan bahwa Omicron tidak lebih mematikan, termasuk bila dibandingkan dengan varian Delta.
Kamis kemarin, otoritas Arab Saudi memberlakukan kembali berbagai pembatasan dalam upaya meredam lonjakan kasus covid-19 yang dipicu kemunculan Omicron. Salah satu pembatasan yang diterapkan kembali adalah kewajiban memakai masker dalam aktivitas di dalam dan luar ruangan.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa sejumlah kasus Omicron yang terdeteksi di dalam negeri berasal dari Arab Saudi.
“Adanya kasus Omicron Indonesia karena adanya perjalanan dari beberapa negara, seperti Arab Saudi dan Turki, sehingga masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan berlibur ke sana,” kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada akhir Desember 2021.
Nadia menyebut mayoritas kasus varian Omicron di Indonesia merupakan kasus impor. Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan pengetatan di pintu masuk negara, terutama di perbatasan laut dan darat.
“Positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara,” ungkap dia.