Suma.id: Denmark resmi menghentikan secara penuh penggunaan vaksin virus korona (covid-19) AstraZeneca. Hal ini menjadikan mereka negara pertama yang melakukannya.
Keputusan tersebut kemungkinan kaitannya dengan bentuk pembekuan darah yang langka namun serius kepada para warga Denmark usai disuntik vaksin tersebut.
“Keputusan ini akan menunda perampungan skema vaksinasi Denmark yang dijadwalkan hingga awal Agustus,” kata otoritas kesehatan Denmark, dilansir dari AFP, Kamis, 15 April 2021.
Langkah itu diresmikan pada Rabu kemarin. Berdasarkan informasi terbaru, kemungkinan Denmark akan menggunakan vaksin Johnson and Johnson. Sayangnya, vaksin itu juga ditunda peluncurannya di Eropa karena masalah pembekuan serupa.
“Hasil penyelidikan terhadap pembekuan darah terkait AstraZeneca menunjukkan efek samping yang nyata dan serius,” kata Kepala Badan Kesehatan Denmark, Soren Brostrom.
Untuk itu, pihaknya memilih untuk melanjutkan program vaksinasi semua kelompok sasaran tanpa menggunakan vaksin ini (AstraZeneca).
Sementara itu, pihak AstraZeneca menuturkan menghormati keputusan Denmark dan akan terus memberikan data untuk pembaruan di masa mendatang.
“Pelaksanaan dan peluncuran program vaksin adalah masalah yang harus diputuskan masing-masing negara, berdasarkan kondisi lokal,” tutur perusahaan tersebut.
Badan pengawas obat Uni Eropa (EMA) pekan lalu mengatakan menemukan kemungkinan adanya hubungan antara vaksin AstraZeneca dan trombosis sinus vena serebral (CVST) yakni gumpalan darah otak.
EMA mengatakan risiko kematian akibat covid-19 jauh lebih besar daripada risiko kematian dikarenakan efek samping yang jarang terjadi. Namun, mereka menyerahkan keputusan kepada masing-masing negara di blok Benua Biru itu.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk Vaksin untuk Indonesia. Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti obat atau anti-virus, tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit di tengah kesulitan akibat pandemi.
“Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema Vaksin untuk Indonesia. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi,” terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program Vaksin untuk Indonesia tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.