SUMA.ID – Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 menghadirkan sesi inspiratif bertajuk “Dari Lokal ke Global: Mempersiapkan Musisi Indonesia Mendunia” pada hari kedua acara, Kamis, 9 Oktober 2025, di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta. Sesi ini menyoroti potensi besar musisi Indonesia untuk bersinar di kancah internasional melalui platform digital seperti YouTube Music.
Potensi Besar Musik Indonesia di Era Digital
Paul Smith, perwakilan YouTube Music, menjadi pembicara utama dalam sesi ini. Ia menyoroti bahwa Indonesia adalah salah satu pusat ekosistem digital terbesar di dunia. “Dengan lebih dari 135 juta pengguna aktif, 88 persen masyarakat online di Indonesia menggunakan platform kami. Ini menunjukkan betapa dinamisnya komunitas digital di sini,” ujar Smith.
Ia juga menekankan bahwa mayoritas pengguna adalah generasi muda berusia sekitar 30 tahun, yang tidak hanya menikmati musik, tetapi juga aktif menciptakan konten, berbagi tren, dan membangun komunitas. “Mereka adalah penggerak utama tren baru di dunia musik digital,” tambahnya.
Baca Juga: Blackpink Cetak Rekor sebagai Grup Musik Pertama dengan 99 Juta Subscriber di YouTube
Kontribusi Ekonomi Kreatif YouTube di Indonesia
Smith memaparkan bahwa ekosistem kreatif YouTube memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Indonesia. “YouTube telah menyumbang lebih dari Rp7,4 triliun terhadap PDB Indonesia, melibatkan lebih dari 400 ribu kreator, musisi, dan mitra,” ungkapnya. Angka ini mencerminkan peran besar platform dalam mendukung industri kreatif lokal.
YouTube Music juga berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis bagi musisi Indonesia. “Kami bangga mendukung pertumbuhan industri musik di Indonesia dan akan terus menjadi penyumbang pendapatan utama bagi para kreator,” tegas Smith. Untuk mewujudkan hal ini, YouTube berfokus pada tiga strategi utama: memperluas jangkauan (discovery), memperkuat visual (amplify), dan membangun basis penggemar (fandom).
YouTube Shopping: Inovasi untuk Musisi dan Kreator
Dalam sesi ini, Smith memperkenalkan fitur baru bernama YouTube Shopping, yang memungkinkan musisi dan kreator menjual merchandise resmi langsung melalui video atau YouTube Shorts. Ia mencontohkan kesuksesan grup idol Jepang, Be:First, yang meraup pendapatan besar melalui satu sesi livestream menggunakan fitur ini.
“Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang menjalani uji coba YouTube Shopping. Kami berharap lebih banyak musisi dan kreator lokal dapat memanfaatkan fitur ini pada 2026,” jelas Smith. Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan musisi sekaligus mempererat hubungan dengan penggemar.
Ramengvrl: Wajah Baru Musik Indonesia di Kancah Global
Paul Smith juga memuji kesuksesan musisi Indonesia, Putri Estiani, yang dikenal sebagai Ramengvrl. Dengan gaya autentiknya, Ramengvrl berhasil menembus pasar internasional dan terpilih sebagai perwakilan Indonesia dalam Global AI Music Incubator Project bersama YouTube. “Video musiknya mencerminkan semangat kolaborasi khas Indonesia, menggabungkan berbagai genre dan menarik perhatian audiens global,” ujar Smith.
Ramengvrl telah berkolaborasi dengan musisi internasional dan tampil di berbagai showcase melalui YouTube, membuktikan bahwa musisi Indonesia mampu bersaing di panggung dunia. Basis penggemarnya terus berkembang, menunjukkan potensi besar talenta lokal untuk mendunia.
Pesan Inspiratif untuk Masa Depan Musik Indonesia
Mengakhiri sesinya, Smith menyampaikan pesan optimistis: “Dunia siap mendengar suara unik Indonesia. Mari bersama-sama membangun masa depan industri musik yang lebih berpengaruh dan inklusif.” Pesan ini selaras dengan tema KMI 2025, “Satu Nada Dasar”, yang menekankan persatuan dan komitmen untuk memperkuat industri musik Indonesia yang berdaya saing, adil, dan kaya akan nilai budaya.
Kata Kunci: YouTube Music, Konferensi Musik Indonesia, musisi Indonesia, YouTube Shopping, Ramengvrl, industri musik global, ekosistem digital, ekonomi kreatif.















