Suma.id: WhatsApp menanggapi berbagai informasi terkait dengan pembaruan kebijakan yang belum lama dirilis. WhatsApp menyebut perlu meluruskan misinformasi yang beredar di kalangan masyarakat terkait pembaruan tersebut.
WhatsApp sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengembangkan cara baru untuk melakukan percakapan dengan atau berbelanja dari bisnis di WhatsApp. Dan cara baru tersebut diklaim WhatsApp sepenuhnya bersifat opsional.
Perusahaan yang kini dinaungi Facebook ini kembali menegaskan bahwa pesan pribadi pengguna layanannya akan selalu terenkripsi secara end-to-end. Karenanya, WhatsApp tidak dapat membaca pesan atau mendengarkan panggilan pengguna.
WhatsApp mengaku telah merefleksi diri akan hal yang dapat dilakukannya dengan lebih baik terkait dengan pembaruan kebijakan tersebut. WhatsApp menyebut pihaknya ingin semua pengguna mengetahui dedikasi mereka dalam mempertahankan enkripsi end-to-end.
Selain itu, WhatsApp juga berharap pengguna yakin bahwa pihaknya berkomitmen untuk melindungi privasi dan keamanan mereka. WhatsApp juga mulai menggunakan fitur Status sebagai medium untuk menginformasikan nilai yang diusungnya, serta dan informasi terbaru secara langsung dari dalam WhatsApp.
Di masa mendatang, WhatsApp menyebut akan berusaha lebih keras agar informasi tersampaikan secara lebih jelas, untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. Sementara itu dalam beberapa pekan mendatang, WhatsApp akan menampilkan spanduk di dalam layanannya, berisi lebih banyak informasi memungkinkan pengguna dapat membaca secara saksama.
Selain itu, WhatsApp juga menyertakan informasi tambahan, ditujukan menjawab berbagai pertanyaan yang diterima sebagai bagian dari upaya mengatasi kekhawatiran pengguna. Namun, WhatsApp menegaskan pihaknya akan mengingatkan pengguna untuk meninjau dan menerima pembaruan ini agar dapat terus menggunakan layanan komunikasinya.
WhatsApp menjelaskan bahwa penting untuk pengguna mengetahui acaranya menyediakan layanan secara gratis, serta menegaskan bahwa pihaknya hanya mengenakan biaya kepada bisnis untuk menyediakan layanan pelanggan di WhatsApp, dan bukan kepada pengguna umum.
WhatsApp menyebut pihaknya memiliki akses ke sebagian data terbatas agar dapat menyediakan layanan yang aman dan reliabel, yang mereka yakini sebagai hal yang dicari pengguna dari layanan perpesanan.
Namun, WhatsApp menegaskan pihaknya sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan akan terus mengembangkan cara baru untuk memenuhi tanggung jawab tersebut dengan lebih sedikit informasi, bukan lebih banyak. MED