Suma.id: Kuliner khas Indonesia memang punya cita rara berbeda. Inilah yang membuat stand Indonesia ramai didatangi para pengunjung Slovenia hingga menjual ludes aneka makanan khas Indonesia. Panganan lain yang diserbu warga Slovenia adalah aneka kopi mulai dari Gayo, Luwak, Mandailing, Toraja, Papua, Papandayan, dan Ruteng pada acara SILA-IWCL bazaar di Ljubljana, Slovenia, pada 16 Oktober 2021.
Sementara makanan khas yang ditawarkan termasuk rendang, sate, lumpia, bakso, bakwan goreng, dadar gulung. Bazaar ini adalah acara amal tahunan terbesar di Slovenia yang diselenggarakan oleh International Women’s Club Ljubljana sejak 25 tahun lalu dan tahun ini didukung oleh pemerintah kota Ljubljana.
Acara bazaar ini dihadiri oleh 35 perwakilan negara dan dibuka oleh Wali Kota Ljubljana, Zoran Jankovi. Bazaar berlangsung di area terbuka, tepat di tengah pusat kota Ljubljana yang merupakan salah satu tempat wisata terkenal dan ramai dikunjungi masyarakat setempat maupun para wisatawan yaitu Stritarjeva ulica, old Ljubljana.
Seluruh hasil dari penjualan dari para peserta bazaar dikumpulkan dan disumbangkan oleh panitia ke lembaga penampungan anak-anak yang membutuhkan bantuan. KBRI Wina bekerja sama dengan masyarakat Indonesia di Slovenia memanfaatkan ajang bazaar ini untuk mempromosikan aneka kuliner, kopi dan hasil produk kayu Indonesia ke pangsa pasar Slovenia.
“Slovenia merupakan negara strategis di kawasannya karena memiliki pelabuhan besar yaitu Koper yang dapat dijadikan sebagai salah satu pintu masuk produk ekspor Indonesia ke para konsumen di wilayah Balkan dan Eropa Timur dan Tengah. Kehadiran Indonesia pada bazaar tidak hanya ditujukan untuk promosi produk nasional, namun juga turut menunjukan bahwa Indonesia membantu dan mendukung kegiatan amal internasional”, kata Kuasa Usaha Sementara KBRI Wina, A. Alfiano Tamala, dalam keterangan tertulis KBRI Wina, Selasa 19 Oktober 2021.
Produk kopi Indonesia memiliki potensi besar di Slovenia, total pendapatan dari segmen kopi di pasar Slovenia mencapai USD326 juta pada 2021, menurut Statistik Slovenia. Pangsa pasar kopi diharapkan tumbuh setiap tahun sebesar 7,04 persen pada 2021-2025. Rata-rata konsumsi kopi per orang mencapai 4,1 kg pada tahun 2021 dengan penduduk Slovenia yang mencapai 2,1 juta.
“Para pengunjung bazaar ramai menghampiri stand Indonesia karena menyajikan paling banyak ragam makanan khas dan cita rasa kopi-kopi Indonesia yang unik. Berbagai produk kerajinan kayu juga menjadi daya tarik tersendiri karena kualitas dan desain yang menarik,” kata Alfiano Tamala.
Para pengunjung juga heboh berkerumun di stand Indonesia karena adalah satu-satunya yang menyediakan foto booth dengan berbagai pakaian daerah dan seorang berbusana penari Bali siap untuk diajak foto bersama. Setiap pengunjung yang berfoto akan mendapatkan makanan secara gratis.