Suma.id: Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakin dapat mencapai nol kasus stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada 2024.
“Kami bekerja keras dan meningkatkan koordinasi untuk mencapai zero stunting pada akhir 2024,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP3KB) Kabupaten Bangka Nurita di Sungailiat, Minggu, 7 Agustus 2022.
Hingga saat ini terdata jumlah kasus stunting 1,68 persen dari jumlah 322 anak. Kasus tersebar di 10 desa di empat kecamatan di Bangka Belitung.<span;>Berdasarkan penilaian Bappeda Provinsi Bangka Belitung pada lomba penurunan angka stunting dari delapan aksi konvergensi stunting, Kabupaten Bangka berhasil memperolah nilai tertinggi, yakni 777 poin atau peringkat pertama.
Berbagai program dilakukan pemerintah daerah untuk menekan kasus stunting dengan pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil. Lalu, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil, serta peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita.
“Kami terus bekerja maksimal untuk mencapai zero stunting pada tahun 2024 dengan meningkatkan koordinasi di semua pihak seperti dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, swasta dan pihak lain,” jelasnya.
Peran tokoh masyarakat, tokoh agama, penting terlibat dalam pencegahan kasus stunting dengan memberikan edukasi pemahaman stunting kepada masyarakat agar tidak terjadi pernikahan dini.
Pencegahan dan penanganan stunting, kata Nurita, menjadi perhatian serius pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota dengan melakukan program terintegrasi.