Suma.id: Pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) membuat minyak goreng kemasan memenuhi pasaran. Namun, harganya saat ini meningkat sampai 70 persen.
“Kita ketahui harga melonjak ya di atas 70 persen dari HET kemarin sebagian daripada free market,” kata Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey dalam acara Chrosscheck bertema ‘Menteri Curhat, Negara Kalah pada yang Rakus dan Jahat?’, Minggu, 20 Maret 2022.
Roy mengatakan mengamini harga minyak goreng kemasan meningkat dalam waktu yang sangat cepat. Namun, dia berharap kenaikan harga itu tidak lama berlangsung.
“Tentunya berharap ini semakin normal, semakin baik,” ujar Roy.
Polisi juga diminta bekerja dengan cepat untuk mencari penimbun minyak goreng kemasan. Penindakan penimbun diyakini bisa membuat stok makin banyak dan menurunkan harga menjadi normal.
“Kita berharap pihak berwajib atau pihak berwenang dapat menuntaskan penelusurannya,” tutur Roy.
Pemerintah mencabut subsidi minyak goreng kemasan demi menjaga keseimbangan pasar. Subsidi tetap ada untuk minyak goreng curah.
“Pemerintah di satu sisi sangat peduli terhadap kebutuhan masyarakat, tapi di sisi lain pemerintah menyadari industri ini harus berjalan terus. Jadi Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) ingin menjaga keseimbangan ini, yakni menjaga kepentingan masyarakat dan produsen,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priono melalui keterangan tertulis, Minggu, 20 Maret 2022.
Edy mengatakan pemerintah harus memastikan pasokan minyak goreng curah tetap ada di pasaran. Masyarakat diyakini akan beralih menggunakan minyak goreng curah karena diberikan subsidi oleh pemerintah.