Jakarta, ( suma.id ) – Band rock legendaris asal Inggris, The Who, menggelar konser perpisahan terakhir mereka dalam rangkaian North American Farewell Tour di Acrisure Arena, Greater Palm Springs, California, pada 1 Oktober 2025. Band yang telah malang melintang di dunia musik sejak 1960-an ini dikenal lewat lagu-lagu ikonis seperti “Baba O’Riley”, “Who Are You”, dan “Behind Blue Eyes”.
Melalui unggahan di akun Instagram resmi @officialthewho, konser ini disebut sebagai penutup era keemasan The Who. Penampilan yang dipimpin oleh Roger Daltrey (vokalis) dan Pete Townshend (gitaris) ini menjadi momen emosional bagi penggemar setia mereka, yang dikenal sebagai Wholigans.
Penampilan Spektakuler di Konser Perpisahan
Konser dimulai dengan lagu “I Can’t Explain”, diikuti oleh deretan hits klasik seperti “Substitute”, “Who Are You”, “I Can See for Miles”, dan “Pinball Wizard”. Total, The Who membawakan 23 lagu yang memukau penonton di Acrisure Arena, Thousand Palms, California.
Lagu-lagu seperti “Behind Blue Eyes”, “My Generation”, dan “Won’t Get Fooled Again” turut menggema, sebelum ditutup dengan “Baba O’Riley” sebagai puncak acara. Untuk sesi encore, band ini memilih “The Song Is Over” dari album Who’s Next (1971) dan “Tea & Theatre” dari album Endless Wire (2006), yang dibawakan dengan nuansa lembut dan penuh makna.
Perpisahan Emosional dari Pete Townshend dan Roger Daltrey
Dalam momen perpisahan, Pete Townshend menyampaikan, “Ini benar-benar selamat tinggal.” Ia menegaskan bahwa konser ini menandai akhir dari perjalanan The Who sebagai band. Sementara itu, Roger Daltrey mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Wholigans yang telah mendukung mereka selama enam dekade.
“Terima kasih atas cinta dan dukungan kalian selama bertahun-tahun. Kalian telah mewujudkan mimpi kami untuk tampil di Amerika, sesuatu yang menjadi impian setiap band di era 1960-an. Terima kasih!” ujar Daltrey dengan penuh haru.
Alasan di Balik Perpisahan The Who
Mengutip laporan dari NME, Pete Townshend baru-baru ini mengungkapkan bahwa dinamika dalam band, terutama komunikasi yang kurang harmonis antara dirinya dan Daltrey, menjadi salah satu faktor berakhirnya The Who. Townshend juga mengaku merasa lelah dengan jadwal tur yang padat dan mengatakan bahwa tampil di panggung tidak lagi memberinya kepuasan batin.
“Saya tidak menikmati berada di atas panggung. Itu tidak lagi memenuhi jiwa saya,” ungkap Townshend.
Menanggapi pernyataan tersebut, Daltrey menegaskan bahwa ia tidak ingin melanjutkan tur jika ada anggota band yang tidak sepenuh hati. “Saya tidak ingin tampil di usia 81 tahun bersama seseorang yang tidak benar-benar ingin berada di sana,” kata Daltrey, menekankan pentingnya semangat dan komitmen dalam setiap penampilan.
Warisan The Who di Dunia Musik
Selama 60 tahun berkarier, The Who telah meninggalkan jejak mendalam di industri musik dengan gaya rock yang enerjik dan lirik yang penuh makna. Lagu-lagu mereka tidak hanya menjadi anthem generasi 60-an, tetapi juga terus relevan hingga kini. Konser perpisahan ini menjadi penutup manis bagi perjalanan panjang band yang telah menginspirasi jutaan penggemar di seluruh dunia.














