Jakarta, (suma.id)14 Oktober 2025 – Penyanyi asal Inggris, Sam Wills, resmi meluncurkan album keduanya yang bertajuk Speak. Album ini menjadi cerminan perjalanan emosional Sam yang penuh makna, menggambarkan keputusasaan, cinta, patah hati, hingga proses penerimaan diri. Dalam wawancara eksklusif dengan Medcom, Sam berbagi cerita tentang proses kreatif di balik album ini, termasuk keputusannya untuk mengasingkan diri di sebuah kabin di tengah hutan demi menemukan inspirasi.
Proses Kreatif di Tengah Stagnasi
Album Speak lahir dari fase kehidupan Sam yang penuh tantangan. Ia mengaku sempat merasa terjebak dalam stagnasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun karier musiknya. Untuk mengatasi kebuntuan tersebut, Sam memilih mengisolasi diri di sebuah kabin yang ia bangun sendiri di hutan. Langkah ini menjadi caranya untuk mencari ketenangan dan fokus dalam menulis lagu.
“Album ini tercipta di saat hidup terasa seperti berhenti di tempat, sementara dunia di sekitar terus berputar. Speak menceritakan tentang stagnasi, kerinduan, cinta, patah hati, dan perjalanan untuk move on,” ungkap Sam. Ia menambahkan bahwa album ini mencerminkan perkembangan hidupnya yang penuh makna, dengan lagu-lagu yang menyentuh berbagai emosi.
Eksplorasi Musik yang Berani
Dari sisi musikal, Speak menunjukkan pendekatan Sam yang inovatif dalam memadukan berbagai genre. Terinspirasi oleh musisi seperti Dijon, Mk.gee, dan Frank Ocean, Sam menggabungkan elemen jazz, hip hop, R&B, dan folk dalam aransemen yang kaya dan matang. Hasilnya adalah album yang tidak hanya kaya akan emosi, tetapi juga menawarkan pengalaman mendengar yang segar dan unik.
“Album ini seperti cerminan fase hidupku di mana aku merasa tidak berkembang. Tapi di akhir album, ada perasaan optimisme, seperti menemukan cahaya di ujung terowongan,” jelasnya.
Pelajaran dari Proses Kreatif
Selama menggarap Speak, Sam belajar untuk tidak terlalu membebani diri sendiri. Ia mengaku kini lebih memahami cara menghadapi tekanan dan keraguan diri yang kerap muncul saat menulis lagu. “Saya belajar untuk menikmati proses, membiarkan semuanya mengalir alami. Hidup memang penuh dengan fase-fase tertentu, dan kita harus terus melangkah,” katanya.
Sam juga menyebut bahwa keraguan yang pernah dirasakannya kini telah sirna. “Saya sekarang merasa bahagia dengan apa yang saya ciptakan. Tidak ada lagi keraguan, setidaknya untuk saat ini,” tambahnya dengan nada optimis.
Voicenotes: Single Andalan Penuh Nostalgia
Salah satu lagu unggulan dari album ini adalah Voicenotes, sebuah karya yang ditulis bersama Phairo. Lagu ini menggambarkan perasaan rindu terhadap seseorang yang telah pergi, dengan kenangan yang masih tersimpan dalam pesan suara. “Voicenotes adalah tentang terjaga di malam hari, menatap layar ponsel yang bercahaya biru, sambil mendengarkan pesan suara lama dari orang yang kamu rindukan,” ungkap Sam. Dengan nuansa jazz klasik yang lembut, lagu ini berhasil menangkap esensi nostalgia dan kerinduan.
Kesuksesan Album Sebelumnya
Speak hadir setelah kesuksesan album debut Sam, Breathe (2021), yang telah mengumpulkan lebih dari 450 juta streaming di seluruh dunia. Single Traingazing featuring Honey Mooncie menjadi viral di platform seperti TikTok dan Instagram. Album baru ini juga melanjutkan kesuksesan single-single sebelumnya seperti Amelia, Coulda Been Us, dan We Both Know, yang memperkuat posisi Sam sebagai salah satu musisi berbakat di kancah internasional.
Inspirasi untuk Terus Berkarya
Melalui Speak, Sam Wills tidak hanya menghadirkan karya musik yang mendalam, tetapi juga berbagi pelajaran hidup tentang bagaimana menghadapi tantangan dan menemukan keseimbangan dalam proses kreatif. Album ini menjadi bukti bahwa dari stagnasi dan keputusasaan, lahir karya seni yang indah dan penuh makna.
Baca Juga:
- Kenalan dengan Cait Lin, Musisi Taiwan yang Siap Rilis EP Debut
- Netizen Duga Charli XCX Siapkan Lagu Balasan untuk Taylor Swift
Info Beasiswa:
Dapatkan kesempatan beasiswa penuh untuk S1 dan S2 di 18 kampus ternama melalui Beasiswa OSC. Informasi lengkap di osc.medcom.id.









