Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.
Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.
Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.
Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.
Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.
“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.