Wednesday, May 28, 2025
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Sumatra Inspirasi Indonesia
  • BANDA ACEH
  • BANDAR LAMPUNG
  • BENGKULU
  • JAMBI
  • MEDAN
  • PADANG
  • PALEMBANG
  • PANGKALPINANG
  • PEKANBARU
  • TANJUNGPINANG
Beranda GLOBAL

Negara Turki Berganti Nama Jadi Turkiye

Sri Agustina Editor Sri Agustina
03/06/2022 20:18
in GLOBAL
A A
Negara Turki Berganti Nama Jadi Turkiye

Negara Turki berganti nama menjadi Tukiye. (Foto:Medcom/AFP)

Share on FacebookShare on Twitter
Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

BacaJuga

Berebut Menerima Bantuan Idulfitri, 78 Orang Tewas Terhimpit di Yaman

Pembobol Dokumen Rahasia AS Ditangkap, Pelaku Anggota Angkatan Udara

Polisi Israel Serang Jemaah yang Sedang Beribadah di Masjid Al-Aqsa

Bandara Changi Alami Gangguan di Sistem Loket

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Suma.id: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan penggantian nama negara Turki menjadi Turkiye per Rabu, 1 Juni 2022.
Pengajuan ganti nama oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu itu dipandang sebagai upaya rebranding untuk menghilangkan konotasi negatif mengenai ‘Turkey’ yang berarti ‘ayam kalkun’.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric  menyampaikan penggantian nama dinyatakan sah sejak surat pengajuan diterima.

Pemerintahan Presiden RecepTayyip Erdogan telah memperjuangkan agar negaranya, yang dikenal internasional sebagai “Turkey”, dapat disebut sebagai “Turkiye” sebagaimana dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Masyarakat lokal menyebutnya “Turkiye” sejak deklarasi kemerdekaan pada 1923.

Desember lalu, Erdogan memerintahkan penggunaan “Turkiye” dengan tujuan representasi budaya dan nilai-nilai Turki. Ini termasuk penulisan “Made in Turkiye” untuk mengganti “Made in Turkey” untuk produk ekspor. Begitu pula istilah yang digunakan Kementerian-Kementerian Turki dalam dokumen resmi.

Pemerintah pada tahun ini juga merilis video sebagai langkah promosi ganti nama dalam bahasa Inggris. Video tersebut memperlihatkan turis dari berbagai belahan dunia mengatakan “Hello Turkiye” di sejumlah tempat wisata terkenal.

Belum diketahui apakah nama baru tersebut akan sukses dipakai oleh seluruh dunia. Tahun 2016, Republik Ceko resmi mendaftarkan nama negara yang lebih singkat, Czechia, namun masih banyak yang menggunakan nama panjangnya.

Televisi Turki yang berbahasa Inggris, TRT World, sudah menggunakan “Turkiye”, meski kata “Turkey” sekali-kali keluar lantaran beberapa jurnalis masih belum terbiasa akan perubahan ini.

Keputusan itu dijelaskan dalam sebuah artikel TRT World awal tahun ini. Disebutkan bahwa ketika warganet mencari “Turkey” melalui Google, muncul rentetan gambar, artikel, dan definisi kamus yang bertabrakan dengan ayam kalkun. Diketahui sebagai ayam yang kerap dijadikan santapan Thanksgiving atau Natal itu dikenal luas sebagai “Turkey” dalam bahasa Inggris.

“Turkey didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang gagal secara buruk’ atau ‘orang yang bodoh atau konyol’,” imbuh TRT, mengacu pada definisi kamus Cambridge. Masyarakat Turki pun dikatakan lebih suka negaranya disebut sebagai Turkiye.

Tags: Berganti namaTurkiye
Posting Sebelumnya

BKSDA Lepasliarkan Orang Utan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Posting berikutnya

Terlibat Perdagangan Kulit Harimau, Eks Bupati Bener Meriah Jadi Tersangka

Sri Agustina

Sri Agustina

BeritaTerkait

Tidak Ada Konten Tersedia
Posting berikutnya
Terlibat Perdagangan Kulit Harimau, Eks Bupati Bener Meriah Jadi Tersangka

Terlibat Perdagangan Kulit Harimau, Eks Bupati Bener Meriah Jadi Tersangka

Korban Suntik Vaksin Kosong di Kota Medan Lebih dari 1 Anak

Vaksinasi d Mukomuko Tercatat 55,14 Persen dari Sasaran

Garuda Indonesia Layani Penerbangan Bagi 47 Ribu Calon Jemaah Haji

Kebakaran

Dua Rumah Terbakar di Langkat

Remisi Idulfitri

Beli Material dengan Cek Kosong, Pemborong Ditahan

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Berita Lainnya

Kapal Nelayan di Aceh Terbakar Kerugian Capai Rp800 Juta

Kapal Nelayan di Aceh Terbakar Kerugian Capai Rp800 Juta

24/03/2023 21:59
Capaian Vaksinasi Covid-19 di Bengkulu Masih Rendah

Tekanan Kasus Covid-19, Masyarakat Batam Diimbau Segera Vaksin Penguat

12/07/2022 17:16
Gempa Magnitudo 5.6 Guncang Calang Aceh Jaya

Gempa 4,7 Magnitudo Guncang Kawasan Painan

09/08/2022 13:46
Kim Jong Un Gelar Rapat Terbatas dan Terapkan Lockdown

Kim Jong Un Gelar Rapat Terbatas dan Terapkan Lockdown

12/05/2022 17:22
Nigeria Selamatkan 187 Orang dari Aksi Penculikan

Nigeria Selamatkan 187 Orang dari Aksi Penculikan

08/10/2021 13:26
Sumatra Inspirasi Indonesia

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Suma.id menjadi rumah berita dan informasi dari seluruh wilayah di Sumatra, termasuk Lampung, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, sampai Nangroe Aceh Darusalam. Suma.id tampil dalam wujud multimedia. Konten tidak hanya berupa teks dan foto, tetapi juga video, audio, grafis, dan videografis. Dengan tidak meninggalkan berita-berita nasional dan internasional

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • TRANS SUMATRA
    • BANDAR LAMPUNG
    • PALEMBANG
    • BENGKULU
    • JAMBI
    • PANGKALPINANG
    • TANJUNGPINANG
    • PEKANBARU
    • PADANG
    • MEDAN
    • BANDA ACEH
  • PESONA
    • BUDAYA
    • SENI
    • WISATA
    • HISTORI
  • NASIONAL
  • GLOBAL
  • CEK FAKTA
  • FOTO
  • GRAFIS
  • VIDEO
  • LIFESTYLE
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
  • INDEKS

Copyright © 2021 SUMA.ID All-Rights-Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist