Bandar Lampung, 6 Agustus 2025 ( SUMA.ID ) — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur dan hilirisasi produk untuk meningkatkan daya saing ekspor daerah. Menurut Kadin, langkah ini krusial untuk menjadikan Lampung tidak hanya sebagai pemasok bahan baku, tetapi juga penghasil produk bernilai tambah tinggi.
Peningkatan Infrastruktur untuk Ekspor yang Kompetitif
Romi Junanto Utama, Koordinator Wakil Ketua Umum Kadin Lampung, menyatakan bahwa peningkatan ekspor memerlukan infrastruktur penunjang yang memadai. Salah satu fokus utama adalah Pelabuhan Panjang, yang perlu ditingkatkan kapasitasnya untuk menangani volume perdagangan yang lebih besar.
“Pemerintah provinsi harus aktif melobi pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas Pelabuhan Panjang, membangun akses langsung ke Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), serta mempermudah perizinan untuk pengembangan pergudangan dan kawasan industri baru,” ujar Romi, dikutip pada Senin, 5 Agustus 2025.
Kadin juga menyoroti rencana pembangunan akses tol dari gerbang tol Lematang ke Pelabuhan Panjang, yang diharapkan dapat memangkas waktu distribusi dan meningkatkan efisiensi logistik. Dengan konektivitas yang lebih baik, pelaku usaha di Lampung dan wilayah tetangga seperti Sumatera Selatan dan Bengkulu dapat memanfaatkan pelabuhan ini secara maksimal untuk ekspor dan impor.
Hilirisasi Produk untuk Nilai Tambah Ekspor
Selain infrastruktur, Kadin Lampung mendorong hilirisasi produk lokal untuk meningkatkan nilai ekspor. Komoditas unggulan seperti kopi, rempah-rempah, karet, minyak nabati, CPO (crude palm oil), mineral mentah, dan bahan kimia industri perlu diolah menjadi produk jadi agar memiliki nilai jual lebih tinggi.
“Pemerintah harus mendukung pengembangan industri pengolahan lokal. Dengan hilirisasi, Lampung bisa beralih dari sekadar pemasok bahan mentah menjadi penghasil produk bernilai tinggi yang kompetitif di pasar global,” tegas Romi.
Hilirisasi ini juga sejalan dengan potensi Lampung sebagai pusat agrobisnis, dengan komoditas seperti nanas, singkong, kelapa sawit, kopi robusta, lada, dan kakao. Pengembangan industri pengolahan, seperti produksi nata de coco atau turunan kelapa sawit, dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan daerah.
Efisiensi Prosedur Ekspor dan Dukungan Kebijakan
Romi menambahkan bahwa prosedur ekspor di Lampung sudah cukup efisien, mulai dari karantina, sertifikasi asal barang (certificate of origin), hingga bea cukai dan pengiriman. Namun, langkah operasional di tingkat daerah masih perlu diperkuat, seperti:
- Misi dagang internasional untuk mempromosikan produk unggulan Lampung.
- Diversifikasi komoditas ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada bahan mentah.
- Promosi produk lokal di pasar global untuk meningkatkan daya saing.
Meskipun kebijakan ekspor tetap mengacu pada regulasi pusat, seperti perjanjian internasional dan kebijakan fiskal, inisiatif daerah ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
Peran Strategis Lampung dalam Perdagangan
Lampung memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, dengan Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan utama untuk ekspor-impor dan Pelabuhan Bakauheni sebagai jalur penyeberangan ke Pulau Jawa. Konektivitas dengan Jalan Tol Trans Sumatera, yang membentang dari Bakauheni hingga Aceh, menjadi kunci untuk mendukung distribusi barang ke wilayah lain seperti Sumatera Selatan dan Jambi.
Pembangunan akses tol menuju Pelabuhan Panjang, seperti yang direncanakan sepanjang 9 km dari gerbang tol Lematang ke Jalan Sutami, diharapkan meningkatkan efisiensi logistik dan menarik lebih banyak investasi ke Lampung. Hal ini juga akan mendukung sektor pariwisata, dengan rencana konektivitas hingga ke destinasi seperti Pulau Pahawang.
Mengapa Ini Penting untuk Lampung?
Peningkatan infrastruktur dan hilirisasi tidak hanya akan memperkuat ekspor, tetapi juga:
- Meningkatkan perekonomian daerah: Dengan logistik yang lebih efisien, biaya distribusi turun, dan daya saing produk lokal meningkat.
- Menciptakan lapangan kerja: Industri pengolahan lokal akan membuka peluang kerja baru.
- Menarik investasi: Konektivitas yang lebih baik dan kemudahan perizinan akan mendorong investor untuk menanamkan modal di Lampung.
Kesimpulan
Kadin Lampung menyerukan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya peningkatan kapasitas Pelabuhan Panjang dan konektivitas dengan Jalan Tol Trans Sumatera, serta pengembangan industri pengolahan lokal untuk hilirisasi produk ekspor. Langkah ini akan menjadikan Lampung sebagai pusat perdagangan dan industri yang kompetitif, tidak hanya sebagai pemasok bahan mentah. Pemerintah provinsi didesak untuk terus melobi pemerintah pusat dan mempermudah perizinan demi mewujudkan potensi ekonomi daerah.