Suma.id: Jumlah kematian akibat Covid-19 di Tiongkok dikabarkan terus meningkat, meski Pemerintah setempat tidak memberikan informasi mengenai Covid-19 selama 2 minggu.
“Sejauh ini Tiongkok tampaknya kesulitan dalam menghadapi gelombang Covid-19 yang masih mempengaruhi stabilitas pemulihan ekonomi,” kata Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin, 19 Desember 2022.
Kebijakan Zero Covid telah diangkat setelah unjuk rasa, menjadi langkah pelunakan kebijakan Pemerintah Tiongkok. Namun penyebaran Covid-19 yang kian masif, membuat pasokan global terganggu, dan dikhawatirkan akan mendorong inflasi berpotensi meningkat akibat supply yang tidak bisa mengikuti demand.
“Perekonomian Tiongkok juga masih tertekan akibat penyebaran Covid-19. Tiongkok tidak mau memberikan data yang sah terkait data Covid-19, dengan alasan mereka menjaga perspektif dari negara lain terhadap bagaimana Tiongkok dapat mengendalikan Covid-19,” kata Nico.
Sementara itu di Jepang, tingkat permintaan yang masih lesu. Inflasi Jepang diproyeksikan mengalami kenaikan kembali dengan kisaran 0,2% – 0,5% dari sebelumnya.
Data inflasi yang keluar ini akan menjadi saksi pertemuan Bank Sentral Jepang yang diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan, karena inflasi yang masih rapuh dengan ekspektasi inflasi rendah.
Gubernur dari Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda menginginkan inflasi yang berkelanjutan sebelum pada akhirnya mengubah kebijakan moneternya.