Suma.id: Polusi udara di Jakarta masih buruk dalam satu bulan terakhir. Hal itu berdasarkan Indeks Kualitas Udara di Dunia (AQI). Sementara, pergerakan polutan dalam aktivitas masyarakat juga tampak belum mereda.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) tercatat mencapai 200 ribu kasus per bulan. Data itu dihimpun dari puskesmas yang mendapatkan laporan dari warga sekitar.
Hal itu turut membuat Kemenkes membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara. Namun, penanganan polusi udara itu tidak cukup hanya dari sisi pemerintah, tetapi dari diri sendiri.
BACA JUGA: Polusi Udara Berbahaya Bagi Rambut, Begini 7 Cara Melindunginya
Kamu sebagai pemilik tubuh memiliki tanggung jawab atas kesehatan diri sendiri. Sebab, polusi udara akan berdampak sangat buruk bagi saluran respirasi. Sehingga, sangat perlu untuk melindungi diri.
Ada cara mendasar yang bisa diterapkan dalam kondisi saat ini. Klikdokter memaparkan lima cara melindungi diri dari polusi udara, yakni:
BACA JUGA: Cara Masak Nasi Pulen ala Orang Jepang, Bikin Lahap Makan
-
Gunakan masker
Masker berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan. Kamu pastinya tidak ingin menghirup udara kotor. Untuk itu, perlu menggunakan masker saat ke luar ruangan.
Pilih masker yang memang bisa menjaga kesehatan pernapasan, tetapi tetap nyaman dipakai. Kamu bisa menggunakan masker kain dengan tiga lapis yang dilengkapi filter.
BACA JUGA: Jangan Mudah Percaya, Ini 7 Mitos dan Fakta Perawatan Kulit
-
Jaga imunitas dari polusi udara
Dokter akan selalu yang menyarankan untuk tetap sehat selama adanya paparan polusi udara. Sebab, lingkungan berpengaruh terhadap imunitas tubuh.
Untuk menjaganya, mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan hindari makanan cepat saji dengan kandungan nutrisi rendah, serta perbanyak konsumsi air mineral.
-
Berhenti merokok
Asap rokok termasuk dalam jenis polutan, sehingga sebaiknya berhentilah merokok. Sebab, dapat merugikan lingkungan sekitar dan membunuh orang-orang sekitar perokok.
Perokok aktif, pasif, maupun bekas perokok memiliki risiko terkena penyakit-penyakit, seperti kanker paru dan gangguan jantung.
-
Setop bakar sampah
Membakar sampah hanya akan menambah kotor udara. Untuk itu, sebaiknya berhentilah membakar sampah. Apalagi, asap hasil membakar sampah dari luar bisa masuk ke dalam rumah-rumah.
Zat-zat hasil pembakaran, seperti karbondioksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon bersifat toksik. Kandungan itu dapat meningkatkan risiko infeksi pada paru-paru, sakit asma, dan bronkitis.
-
Langsung mandi setelah dari luar ruangan
Kotoran yang menempel di tubuh tidak akan disadari. Jika memaksa untuk tidak mandi dan menempelkan tubuh di atas ranjang, justru akan membuat debu dan polusi dari luar bisa terhirup ke hidung.
Untuk itu, segeralah mandi setelah dari luar ruangan. Sebaiknya juga tidak sering ke luar ruangan jika memang tidak dibutuhkan.