Suma.id: Kebanyakan dan sering makan kerupuk ternyata memiliki efek samping bagi kesehatan. Padahal, banyak orang menganggap kerupuk menjadi pendamping makan. Bahkan, makan tanpa kerupuk dirasa menjadi kurang nikmat.
Dr. Ika Mariani Ratna Devi Sp.PD, dalam video di media sosial Instagramnya @dokterikadevi, mengatakan terdapat kandungan 65 kilo kalori tiap satu kerupuk. Kalori ini hampir sama dengan seperempat porsi nasi.
“Kalau memakan empat keping kerupuk berarti hampir sama dengan 300 kilo kalori atau sepiring nasi. Bayangkan kalau makan empat biji kerupuk dan itu belum terhitung makan. Padahal, kita sudah mengonsumsi kalori yang cukup besar,” kata Ika.
BACA JUGA: 4 Alasan Anak Harus Jauhi Junk Food
Kandungan kerupuk
Sementara itu, dr. Rizal Fadli dalam Halodoc, menyebutkan 30 persen dari kalori dalam kerupuk berasal dari lemak, 60 persen karbohidrat, dan 5 persen protein. Berikut perkiraan kandungan dalam satu keping kerupuk putih:
– Lemak 2,11 gram.
– Karbohidrat 10,4 gram.
– Lemak tak jenuh ganda 0,628 gram.
– Protein 0,83 gram.
– Lemak jenuh 0,158 gram.
– Lemak tak jenuh tunggal 1,225 gram.
BACA JUGA: Efek Terlalu Kurus Berbahaya, Ini 5 Cara Menaikkan Berat Badan
Dari rincian kandungan itu menunjukkan kerupuk putih minim kandungan gizi baik, tetapi justru didominasi dengan lemak dan karbohidrat.
Selain kalori, kerupuk juga mengandung lemak jenuh hasil dari penggorengan. Lemak jenuh adalah kandungan yang ditemukan dalam produk hewani, seperti telur, daging, produk susu, minyak, dan makanan olahan.
BACA JUGA: Lidah Melepuh Karena Makanan Panas, Ini 7 Pengobatan Alaminya
Kandungan itu boleh dikonsumsi, tetapi dengan jumlah terbatas, yaitu 5-6 persen dari total kalori harian. Begitu pula dengan kerupuk boleh dikonsumsi hanya sesekali sebagai lauk pelengkap.
Dampak makan kerupuk
Lemak jenuh dapat berdampak pada banyak gangguan kesehatan. Berikut beberapa macam gangguan kesehatan akibat konsumsi lemak jenuh:
– Obesitas.
– Sindrom metabolik.
– Penyakit kardiovaskular.
– Meningkatkan kolesterol dalam darah.
– Diabetes tipe 2.
– Penyakit perlemakan hati.
– Meningkatkan risiko kanker.
– Masalah perkembangan saraf.
– Masalah neurologis orang dewasa.
– Gangguan pencernaan.
Hal itu yang membuat kamu disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi kerupuk. Namun, jika hingga kini masih belum bisa menghindari menikmati gurihnya kerupuk, perlu mengimbangi dengan pola hidup sehat lainnya, seperti berolahraga secara teratur dan pola makan yang sehat. (MEDCOM)