Suma.id: Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai kebijakan pemerintah dalam merespons penyebaran varian Omicron punya plus minus. Salah satunya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
“PPKM Mikro terkadang parsial. Jadi, proteksinya tidak menyeluruh. Ini memang ada positif dan negatifnya,” kata Hermawan, Selasa, 28 Desember 2021.
PPKM Mikro membuat pengawasan yang lebih terkontrol. Pasalnya, pengawasan dilakukan dari tingkat terkecil masyarakat, seperti RT/RW dan Desa.
Dia menilai penularan lokal perlu direspons dengan pengetatan aturan. “Kalau sudah ditemukan local transmission, maka tidak bisa lagi ada pelonggaran di aktivitas publik,” tegasnya.
Hermawan mengimbau pemerintah lebih mawas diri. Pasalnya, Varian ini muncul sporadis dan dapat mengancam ketersediaan fasilitas kesehatan Indonesia.
Sebelumnya, juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyebut transmisi lokal Omicron telah terjadi. Pasien merupakan laki-laki usia 37 tahun dan tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir atau kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.