Suma.id: Universitas Lampung (Unila) menambah 19 guru besar dari berbagai bidang keilmuan dalam rapat senat luar biasa pengukuhan profesor dan orasi ilmiah di GSG Universitas Lampung, Rabu, 30 November 2022.
Ke-19 Guru Besar Unila tersebut terdiri dari empat guru besar FKIP, enam guru besar dari FMIPA, tiga guru besar dari FEB, tiga guru besar FP, dan tiga guru besar FT. Dengan demikian hingga hari ini total guru besar yang dimiliki Unila berjumlah 96 orang.
Plt. Rektor Unila Mohammad Sofwan Effendi, mengatakan guru besar secara administrasi merupakan capaian tertinggi jabatan fungsional dosen. Namun di bidang inovasi, perolehan guru besar adalah langkah awal seorang dosen biasa menjadi seorang peneliti yang bekerja sama dengan industri maupun hilirisasi riset.
Guru besar memiliki dua tugas yakni memproduksi lulusan doktor di bidang kepakarannya sebagai tugas utama serta menghasilkan riset-riset yang bisa dihilirisasi, dapat dinikmati masyarakat dan industri, sehingga mampu menyempurnakan inovasi yang ada.
“Di Unila sudah berdiri pusat riset kelapa sawit, lada, kakao, kopi, dan nanas. Mudah mudahan dengan hasil riset yang diberikan Unila melalui para periset, guru besar, dan dosen lain, bisa memberikan kontribusi bagi Provinsi Lampung. Syukur-syukur bisa meluas di Indonesia, meningkatkan produktivitas komoditas yang menjadi unggulan di Lampung,” jelas Mohammad Sofwan.
Sofwan mengatakan setiap universitas harus memiliki guru besar setidaknya 40% dari total jumlah dosen. Dari data Unila tahun 2020/2021 jumlah dosen di Unila baik PNS dan Non PNS berjumlah 1.307 dosen.
“40%, itu target umumnya. Ini masih ada sisa yang belum dikukuhkan karena satu sedang di Jepang, satu lagi sedang nunggu SK. Kira-kira ada 6 lagi sedang proses finalisasi lagi. Jadi Desember ini bisa nambah 8 atau 7 guru besar,” katanya.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan untuk penambahan guru besar adalah membuat dosen untuk bekerja sama dengan industri atau dengan hilirisasi riset.
Sofwan menyebut semua dosen merupakan peneliti, maka didorong masuk Kedaireka. Kedaireka merupakan akronim dari Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka.
“Karena Kedaireka itu proses hilir yang merupakan produknya sudah ditangkap oleh industri,” pungkasnya.
19 guru besar yang dikukuhkan antara lain:
1. Prof. Dr. Flora, M.Pd.
Judul Orasi “Proses Negosiasi Makna dalam Interaksi di Kelas Pembelajaran Bahasa Inggris”.
2. Prof. Dr. Noviany, S.Si., M.Si.
Judul Orasi “Potensi Senyawa-senyawa Fenolik dan Modifikasi Struktur dari Tumbuhan Turi yang Memiliki Aktivitas Antituberkulosis dan Antikanker”.
3. Prof. Drs. Admi Syarif, Ph.D.
Judul Orasi “Paradigma Baru Penyelesaian Berbagai Persoalan Dunia Nyata Berbasis Kecerdasan Buatan”.
4. Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.
Judul Orasi “Perencanaan Pembelajaran untuk Pengembangan Kognitif dan Solusi Masalah Belajar”.
5. Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, D.E.A.
Judul Orasi “Pengaruh Getaran Kereta Api terhadap Penyebab Retakan Bangunan dan Kerawanan Longsor Tanah sekitarnya”.
6. Prof. Dr. Kamisah Delilawati Pandiangan, S.Si., M.Si.
Judul Orasi “Pemanfaatan Katalis Heterogen Ramah Lingkungan dalam Produksi Biodiesel”.
7. Prof. Dr. Emantis Rosa, M. Biomed.
Judul Orasi “Peran Phytotelmata Sebagai Tempat Perindukan Alami Nyamuk Aedes Aegypti dan Potensinya dalam Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)”.
8. Prof. Dr. Ir. I Gede Swibawa, M.S.
Judul Orasi “Pengelolaan Berkelanjutan Nematoda Parasit Tumbuhan sebagai “OPT Senyap” di Lahan Pertanian”.
9. Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si.
Judul Orasi “Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan STEM Berorientasi pada Educational of Sustainability Development (ESD)”.
10. Prof. Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P.
Judul Orasi “Limbah Agroindustri sebagai Sumber Energi Terbarukan”.
11. Prof. Dr. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S.
Judul Orasi “Keefektifan Kelompok dalam Program Pemberdayaan Masyarakat”.
12. Prof. Dr. Ambya, S.E., M.Si.
Judul Orasi “Kemandirian Fiskal dan Kemiskinan Daerah Otonom Baru (DOB)”.
13. Prof. Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si.
Judul Orasi “Penguatan kebijakan E Planning, E-Budgeting dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Daerah untuk Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah yang Berkualitas pada Kabupaten/Kota di Indonesia”.
14. Prof. Dr. Ir. Chatarina Niken Dwi Wahyuni Setya Budi Utami, M.T.
Judul Orasi “Model dan Hubungan Deformasi Jalan Beton Berkinerja Tinggi serta Kerusakannya di Daerah Tropis Lembab”.
15. Prof. Drs. Andi Setiawan, M.Sc., Ph.D.
Judul Orasi “Senyawa Bioaktif Biota Laut Perairan Indonesia”.
16. Prof. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum.
Judul Orasi “Jangan Lupa Berolah Sastra”.
17. Prof. Dr. Sumardi, M.Si.
Judul Orasi “Medan Magnet dan Kehidupan Bakteri”.
18. Prof. Dr. Susi, S.E., M.B.A., Ph.D.C.A.
Judul Orasi “Isu Perbudakan Modern dalam Pelaporan Berkelanjutan Perusahaan”.
19. Prof. Dr. Dra. Maria Erna Kustyawati, M.Sc.
Judul Orasi “Teknologi Tanpa Panas Karbon Dioksida Superkritis Untuk Pengolahan Hasil Pertanian”.
Sumber: Universitas Lampung