Suma.id: Pendakwah Khalid Basalamah dilaporkan ke polisi terkait dengan ceramahnya mengenai wayang dalam pandangan Islam.
Potongan video ceramah Khalid Basalamah viral dan dikecam netizen karena dalam kutipan ceramahnya tersebut ustaz Khalid dinilai seakan-akan mengharamkan wayang.
Bareskrim Polri telah menerima laporan dugaan ujaran kebencian serta diskriminasi ras dan etnis yang dilakukan Ustadz Khalid Basalamah. Laporan dilayangkan aktor yang menjabat ketua Humas DPP Setya Kita Pancasila (SKP) Sandy Tumiwa.
Seniman sekaligus budayawan Sujiwo Tejo turut bersuara bahkan menyindir pihak yang telah menghujat dan melaporkan ustaz Khalid Basalamah.
Menurut Sujiwo Tejo, orang yang melaporkan Khalid juga pada dasarnya bukanlah pembela wayang. Bahkan Sujiwo Tejo meyakini pelapor tidak pernah sekalipun menonton wayang.
“Sinden-sindenku ini mungkin lebih hepi kalau kalian konkret urunan nanggap wayang, daripada cuma koar2 sok ngebela wayang padahal mungkin gak pernah nonton apalagi nanggap,” cuit Sujiwo Tejo di akun Twitter@sudjiwotedjo
Tak hanya itu, pria yang kerap dijuluki sebagai Presiden Jancukers ini menyebot orang-orang yang mengecam Khalid juga bukanlah penggemar wayang melainkan pencinta Drama Korea (Drakor).
“Dukungan konkret ke mereka adalah nanggap dan/atau nonton wayang. Bukan cuma koar2 ngebela wayang padahal mungkin hatinya Drakor,” lanjut Sujiwo Tejo.
Sebelumnya, ustaz Khalid Basalamah mengatakan wayang merupakan peninggalan nenek moyang yang bisa dikenang sebagai tradisi orang dahulu, tetapi bukan berarti harus dilakukan karena dalam Islam dilarang, sehingga harusnya ditinggalkan.
“Kalau masalah tobat, ya tobat Nasuha, dan kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan,” kata Khalid Basalamah.
Khalid Basalamah mengklarifikasi pernyataannya terkait wayang yang viral di media sosial. Khalid Basalamah juga meminta maaf atas pernyataannya yang menyinggung banyak pihak.