Suma.id: Ketegangan antara Rusia dan AS kembali memanas. Kementerian Luar Negeri Rusia telah memerintahkan staf kedutaan Amerika Serikat (AS) yang telah berada di Moskow selama lebih dari tiga tahun untuk meninggalkan Rusia pada 31 Januari. Ini menambah ketegangan baru antara kedua Negara Adi Daya itu.
Langkah itu dilakukan setelah Duta Nesar Rusia untuk Amerika Serikat mengatakan pekan lalu bahwa 27 diplomat Rusia dan keluarga mereka diusir dari Amerika Serikat dan akan pergi pada 30 Januari.
Namun mengenai pengusiran dari Rusia, tidak ada komentar langsung dari Kedutaan AS di Moskow.
Sebelumnya pada Sabtu 28 November lalu, Duta Besar Anatoly Antonov mengatakan selama wawancara untuk saluran Youtube Live Soloviev bahwa “diplomat kami diusir.”
“Sekelompok besar rekan saya, 27 orang dengan keluarga, akan meninggalkan kami pada 30 Januari,” tambah Antonov, mencatat bahwa para pejabat “menghadapi kekurangan staf yang serius.”
Pada Agustus, Antonov mengatakan bahwa 24 diplomat Rusia telah diminta oleh Amerika Serikat untuk meninggalkan negara itu pada awal September karena visa mereka kedaluwarsa.
“Sudah sampai pada titik di mana otoritas AS membatalkan visa yang sah dari pasangan dan anak-anak staf kami tanpa alasan yang diberikan. Penundaan yang meluas dalam memperbarui visa yang kedaluwarsa juga bertujuan untuk memaksa pekerja diplomatik Rusia keluar dari negara itu,” kata Antonov kepada The National Interest.
“Akibatnya, sekitar 60 rekan saya (130 bersama anggota keluarga) tidak dapat kembali ke tanah air mereka bahkan dalam keadaan kemanusiaan yang mendesak,” tambahnya.
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price mengatakan dalam sebuah pernyataan pada saat itu bahwa “bukan hal baru” untuk meminta warga Rusia memperbarui visa mereka setelah tiga tahun dan mengklaim langkah itu bukan pembalasan.