Suma.id: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat material erupsi Gunung Merapi meluncur lebih dari dua kilometer. Dalam periode 25-31 Agustus 2023, material guguran meluncur lebih dari ratusan kali.
“Pekan ini guguran lava teramati 118 kali ke arah selatan dan barat, meliputi 2 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.000 meter, 115 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.300 meter dan 1 kali ke hulu Kali Senowo sejauh 500 meter,” kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso pada Minggu, 3 September 2023.
Dari catatan itu, luncuran material erupsi terjadi di tiga arah atau tiga hulu sungai. Selain itu, petugas pantau mendengar suara guguran puluhan kali sepekan ini.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar, Hari Ini 26 Kali
“Suara guguran terdengar 22 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” kata dia.
Kegempaan juga menyertai peristiwa muntahan material itu. Setidaknya, lebih dari 2 ribu kali kegempaan terjadi dalam sepakan.
Rinciannya, 149 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.169 kali gempa Fase Banyak (MP). 12 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.000 kali gempa Guguran (RF), dan 7 kali gempa Tektonik (TT).
“Hasil catatan kami, intensitas kegempaan pada minggu lebih tinggi dibanding minggu lalu,” ujarnya.
Agus menyampaikan mortologi kubah barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik.
“Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas masih bisa terjadi dengan jarak maksimal 3 hingga 7 kilometer,” ungkapnya.