Suma.id: BMKG mencatat ada 123 gempa bumi susulan yang mengguncang wilayah selatan Jawa Timur, tepatnya di Kabupten Lumajang, hingga pukul 08.00 WIB, Minggu, 10 Juli 2022. Gempa susulan terjadi setelah gempa utama dengan kekuatan Magnitudo 5,2 pada pukul 03.27 WIB, Sabtu 9 Juli 2022.
“Update gempa susulan Lumajang per 08.00 WIB, 10 Juli 2022, ada 123 gempa susulan,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Ma’muri. Dari 123 gempa susulan tersebut, ada dua gempa yang dirasakan. Yakni gempa kekuatan magnitudo 5,0 pada pukul 05.50 WIB dan gempa kekuatan magnitudo 5,0 pada pukul 09.53 WIB pada Sabtu, 9 Juli 2022.
“(Gempa susulan) ini bisa disebabkan karakter batuan yang lebih rapuh. Namun demikian masih perlu kajian lebih dalam,” jelasnya.
Ma’muri menegaskan pihaknya terus memantau frekuensi gempa bumi yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Tidak hanya gempa susulan di Lumajang saja.
“Tapi semua kejadian gempa bumi, tapi ini karena merupakan susulan maka kami kluster secara sendiri,” ungkapnya. Ma’muri meminta masyarakat agar tetap tenang menanggapi fenomena ini. Masyarakat pun diminta waspada dan menghindari bangunan yang rawan retak atau rusak akibat gempa.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.
Sebelumnya gempa tektonik mengguncang wilayah selatan Jawa Timur pukul 03.27 WIB, Sabtu, 9 Juli 2022. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,2.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,68° Lintang Selatan, 112,89° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 175 kilometer arah barat daya Lumajang Jawa Timur pada kedalaman 47 kilometer,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Ma’muri. (MED)
<span;>