Suma.id: Banjir dan tanah longsor di kota Petropolis, Brasil, menelan korban jiwa mencapai 104 orang pada Kamis, 17 Februari 2022. Angka tersebut diperkirakan terus meningkat karena wilayah itu dilanda hujan terlebat dalam hampir satu abad pada pekan ini.
Upaya penyelamatan masih terus berlanjut. Truk berpendingin dipakai sebagai cadangan menyimpan mayat korban.
Para petugas terus mengantarkan jenazah yang ditemukan, padahal jenazah yang ada maish menunggu untuk diidentifikasi keluarga mereka.
“Bekerja semalaman, dengan penerangan yang buruk dan tanah yang basah, selalu menjadi tantangan. Tapi saya bertekad untuk bekerja tanpa lelah dalam mencari korban selamat,” kata kepala pertahanan sipil Rio de Janeiro Leandro Monteiro, dilansir dari AFP, Jumat, 18 Februari 2022.
Lebih dari 500 petugas penyelamat, bersama dengan tetangga dan kerabat para korban, masih mencari kemungkinan korban selamat.
Penghitungan awal menunjukkan setidaknya 35 orang lagi hilang. Menurut para pejabat, setidaknya 13 anak-anak termasuk di antara yang tewas.
“Saya sudah tinggal di sini selama 44 tahun dan tidak pernah melihat yang seperti itu. Semua teman saya hilang, mereka semua mati, semua dikubur,” kata penduduk setempat Maria Jose Dante de Araujo.
Hujan yang turun pada Selasa lalu saja sudah melebihi rata-rata sepanjang Februari. Hal tersebut menyebabkan longsor dan rumah tertimbun tanah.
Ini adalah curah hujan terberat yang tercatat sejak 1932 di Petropolis. Kota yang dikenal sebagai ‘Kota Kekaisaran’ karena merupakan lokasi liburan musim panas bangsawan Brasil pada abad ke-19.
Lebih dari 420 orang harus meninggalkan rumah mereka, berlindung di sekolah-sekolah lokal dan akomodasi darurat lainnya. Gubernur Rio de Janeiro Claudio Castro membandingkan kerusakannya dengan zona perang.
“Saya bahkan tidak punya kata-kata, saya hancur. Kami semua hancur atas apa yang telah hilang dari kami, untuk tetangga kami, untuk teman-teman kami, rumah kami. Dan kami masih hidup, bagaimana dengan mereka yang telah pergi?” kata warga Luci Vieira dos Santos.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang telah berjanji untuk mengunjungi kawasan itu sekembalinya dari perjalanan resmi ke Rusia dan Hongaria, telah menjanjikan bantuan federal.
Mengingat bencana tersebut, Kementerian Ekonomi Brasil menanggapi dengan menyetujui keringanan pajak untuk Rio de Janeiro dan Espírito Santo, di mana hujan lebat juga menyebabkan kerusakan.
Sejak Desember, hujan lebat telah memicu banjir dan tanah longsor yang mematikan di sebagian besar Brasil, mengancam akan menunda panen dan secara singkat menghentikan operasi penambangan di negara bagian Minas Gerais, tepat di utara Rio de Janeiro.
(FJR)